Sabtu, 04 November 2017

PENGERTIAN SENI UKIR

By Unknown di November 04, 2017

Apa itu seni Ukir?
Kehidupan manusia tidak lepas dari seni, baik disadari maupun tidak misalnya cara berpakaian atau mempercantik diri, kegiatan ini dilakukan untuk mempermudah supaya dapat dinikmati oleh orang lain yang mengamatinya. Seni selalu berada di tengah-tengah lapisan masyarakat tanpa memandang perbedaan status, waktu atau tempat. Dalam pengertian dari kalangan atas atau kalangan bawah, dari zaman primitif hingga zaman modern, seni senantiasa hadir dalam berbagai bentuknya.
Kata ”ukir” dalam bahasa inggris ”carving” yang berarti ukiran. Kata pahatan atau mengukir kayu dalam istilah bahasa Inggris adalah woodcarving. Pada pekerjaan carve, bagian bahan yang tidak diperlukan akan dibuang, seperti halnya kalau kita bekerja dengan batu atau marmer, untuk memperoleh bentuk yang dikehendaki (Sahman, 1993: 79). Tujuan untuk mengurangi atau membuang bagian yang tidak diperlukan yaitu untuk membentuk ornamen sesuai dengan gagasan seniman sehingga menimbulkan bentuk artistik dalam ukiran tersebut.
Ukiran kayu adalah hasil suatu gambaran yang dilaksanakan dengan alat – alat pahat kayu, sehingga permukaan yang asal mulanya rata menjadi tidak rata (Kruwikan dan Buledan) (Syafi’i dan Rohidi, 1987: 6).
Ciri utama ukiran adalah bentuk permukaan yang tadinya rata menjadi tidak rata, setelah mengalami proses pengurangan atau penambahan sesuai dengan bahan yang digunakan sehingga terdapat tonjolan motif yang mempunyai kedalaman bervariasi dan akan menimbulkan nilai artistik bagi yang menikmati. Menurut Sudarmono dan Sukijo (1979 : 1) ukir atau mengukir adalah mengoreskan atau memahat huruf – huruf dan gambar pada kayu, logam atau batu sehingga menghasilkan bentuk timbul dan cekung atau datar sesuai dengan gambar rencana. Sedangkan ukiran kayu ialah bentuk pahatan papan atau kayu dengan teknik pahat yang sifatnya kruwikan dan mementingkan bentuk timbul – timbul (bulat), cekung – cekung atau krawing dan datar.
Seni ukir adalah salah satu jenis dari seni kerajinan. Seni ukir kayu adalah arsitektur memahat kayu yang membentuk bagian – bagian bangunan seperti tiang, rusuk, palang untuk kepentingan konstruksi atau membentuk struktur dasar ornamen pada alas atau mahkota tiang, pada panel – panel pintu, jendela, sekat ruang, dan langit – langit ( Yudoseputro, 1984 : 164).
Menurut Bastomi (1982 : 1) seni ukir merupakan salah satu karya seni yang indah, yang menyenangkan. Menurut kenyataan benda – benda yang berukir pada umumnya adalah benda terap. namun seiring dengan berkembangnya zaman seni kerajinan ukir tidak hanya mementingkan kegunaan fisik saja, melainkan juga menjadi barang pemuas kebutuhan spiritual sebagai benda hias yang bisa dinikmati keindahannya. Seni kerajinan ukir menjadi media mengekspresikan pengalaman estetis dan sebagai alat berekspresi dan berkomunikasi.
Berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian seni ukir adalah salah satu jenis karya seni rupa yang pembentukannya diperoleh melalui teknik goresan, cukilan atau pahatan dengan menggunakan berbagai media, antara lain: batu, logam, dan kayu. Sedangkan yang dimaksud ukiran kayu adalah ukiran yang dibuat dengan media kayu dengan cara memahat berupa ragam hias atau ornamen dengan menggunakan alat yang disebut pahat.
Karya seni ukir merupakan karya kasat mata yang langsung dapat dinikmati oleh semua orang, baik dari segi wujud desainnya maupun teknik yang digunakan. Dilihat dari segi desainnya menunjukkan suatu gambar hiasan yang berulang maupun bersambung satu dengan yang lainnya, sedangkan dilihat dari segi teknik pembuatan hasilnya merupakan bentuk cekung, cembung dan saling berkesinambungan.
Seni ukir dapat dilaksanakan atau dibuat dengan berbagai macam bahan, diantaranya: kayu, buah, tulang, batu, logam, dan lain sebagainya. Pemilihan bahan untuk seni ukir tergantung dari tujuan digunakannya seni ukir itu. Dari berbagai bahan tersebut kayu merupakan bahan yang cukup mudah dalam pengerjaannya, dengan diimbangi penguasaan materi dari alat.
Menurut Bastomi (1982 : 3-4)  ada enam macam jenis seni ukir yang dihasilkan oleh para seniman atau perajin , yaitu :
1.      Jenis Ukiran Cembung
Ukiran cembung ialah suatu bentuk ukiran cembung. Jenis ukiran ini banyak digunakan pada pembuatan relief.
2.      Jenis Ukiran Cekung
Ukiran cekung adalah suatu bentuk ukiran yang mempunyai bentuk cekung.
3.      Jenis Ukiran Susun
Ukiran susun ialah suatu bentuk ukiran yang bersusun – susun, misalnya ukiran daun yang besar di bawah ukiran daun yang sedang dan kecil sehingga terjadi bentuk yang indah.
4.      Jenis Ukiran Garis (cawen)
Ukiran garis bentuk ukiran yang dipahat pada garis – garis gambarnya saja. Jenis ini banyak digunakan pada logam sebagai ukiran guratan (ukiran perak).
5.      Jenis Ukiran Takokan
Ukiran takokan adalah suatu bentuk ukiran yang tidak memakai bingkai, jadi ukiran ini memperlihatkan tepi – tepi batas ukiran. Ukiran ini erat hubungannya dengan ukiran jenis krawangan.
6.      Jenis Ukiran Tembus (krawangan)
Ukiran tembus adalah suatu bentuk ukiran yang tidak memakai dasar, jadi ukiran ini dasarnya tembus (berlubang), sehingga banyak dipakai untuk penyekat ruang (sketsel), kursi, ukir tempel dan sebagainya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Bastomi (1982 : 3-4) jenis ukiran berdasarkan tinggi rendahnya ukiran yang dihasilkan oleh para seniman atau perajin ada enam macam, yaitu :
1.    Ukir Rendah ( Bas Relief ), disebut ukir rendah karena gambar yang timbul kurang dari separo belah bentuk utuhnya.
2.    Ukir sedang ( Mezzo Relief ), disebut ukir sedang karena gambar yang timbul tepat separo bentuk utuhnya.
3.     Ukir Tinggi ( Haut Relief ), disebut ukir tinggi karena gambar yang timbul lebih dari separo bentuk utuhnya.
4.    Ukir Cekung atau ukir tenggelam ( Encreux Relief ), disebut ukir cekung karena gambarnya tenggelam lebih rendah dari bidang dasarnya.
5.    Ukir Tembus atau ukir krawangan ( Ayour Relief ), disebut demikian karena dasarannya menembus bidang dasar, sehingga dasarannya berupa lubang – lubang atau tembus.
6.    Ukir Tumpang, disebut demikian karena gambarnya tumpang tindih diatas bidang dasar. Ukir tumpang serupa dengan relief patung karena gambarnya utuh seperti patung. Contoh : relief patung terkenal adalah kamadhatu di kaki candi Borobudur.
Kayu sebagai bahan ukiran memegang peranan yang penting dalam pengerjaan suatu ukiran. Untuk mendapatkan jenis kayu supaya dalam ukiran yang dihasilkan sesuai dengan keinginan pengukir, dibutuhkan suatu ketelitian dalam memilihnya. Selain itu, penggunaan kayu yang tidak tepat dengan jenis dan sifatnya akan menyebabkan hasil ukiran tidak memuaskan.
Dari aneka macam kayu yang ada, tidak semua kayu yang berkualitas baik dapat digunakan sebagai bahan ukiran. Kualitas kayu sebagai bahan ukiran ditentukan oleh umur kayu, warna kayu, arah serat, massa jenis, kekuatan mengepir, cacat kayu, dan jenis kayu (Saiman Rais, 1994 : 1).
Motif – motif dalam Seni Ukir
Pada umumnya apabila mendengar istilah kerajinan ukir, maka masyarakat akan mengartikan atau menafsirkan, terbatasi pada barang – barang mebel atau tepatnya meja kursi berukir saja. Dalam dunia seni rupa, ukir – ukiran atau seni ukir merupakan satu bagian yang tidak dapat dipisah pisahkan dari kehidupan masyarakat. Kerajinan ukir sampai sekarang mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan mulai kita kenal sejak agama Hindu dan Budha masuk ke Indonesia.
Dalam seni ukir terdapat istilah  motif, Motif adalah corak suatu benda, dalam kerajinan tekstil motif adalah pengulangan suatu gambaran atau corak pada kain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, motif dapat diartikan pola atau corak.
Menurut Syafi’i dan Rohidi (1987: 5) motif adalah pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ornamen atau ragam hias. Sedangkan menurut Gustami (1987: 7) motif merupakan sebagai pangkal atau tema dari sebuah kesenian. Dari pendapat di atas dapat dijelaskan bahwa motif adalah awal dari suatu pola dalam ragam hias tertentu untuk menambah keindahan baik untuk hiasan maupun terapan. Motif dalam tulisan ini adalah menggambarkan corak, bentuk dari suatu benda.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motif seni ukir adalah corak atau bentuk dasar dari suatu pola dalam kerajinan ukir kayu untuk menambah keindahan baik untuk hiasan maupun terapan.

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

 

MBAK EKA IDRIS 1922 Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos