KATA PENGANTAR
Segala puji
dan syukur kami panjatkan kepada
ALLAH SWT. Karena berkat limpahan rahmat, taufik serta hidayah Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Bilangan Desimal”. Dalam rangka
memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Matematika SD” yang
diberikan oleh dosen Ibu Fadhilaturrahmi , M.Pd.
Akhirnya Makalah
ini dapat kami selesaikan berkat bimbingan dan arahan dari dosen pembimbing
yang memberikan bahan-bahan
materi, dan kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu
dan banyak memberikan dukungan dan motivasi dalam penyusunan makalah ini.
Apabila dalam
makalah ini banyak terdapat
kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik
penulisannya, untuk itu kami mengharapkan
kritik, saran dan bimbingan dari semua pihak untuk perbaikan dimasa yang akan
datang.
Semoga makalah
ini bermanfaat dan berguna buat kita
semua, aamiin.
Bangkinang
Kota, 29 Maret 2017
Kelompok
4
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A.
Pengertian Bilangan Desimal.......................................................................... 3
B.
Sistem Operasi Bilangan Desimal................................................................... 4
1.
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Desimal................................... 4
2.
Perkalian dan Pembagian Bilangan Desimal............................................ 6....
C.
Cara
mengajarkan Operasi Bilangan Desimal kepada siswa/i
Sekolah Dasar.............................................................................................. 11
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 13
A. Kesimpulan .................................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan
penelaahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan
hubungan-hubungannya diantara hal-hal itu.
Bertitik tolak dari tujuan pembalajaran matematika di
Sekolah Dasar yaitu menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung
sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, maka matematika sebagai salah satu
ilmu dasar yang memberi tekanan pada penalaran dan pembentukan sikap anak memberikan
pengajaran perpangkatan dan akar bilangan dalam menerapkan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu konsep dasar matematika harus
ditanamkan benar-benar dalam diri pribadi setiap anak didik. Sebab kalau
penguasaan mereka terhadap konsep matematika, dalam hal ini tentang operasi
bilangan desimal pada Sekolah Dasar sekarang tentu akan menjadi faktor
kesulitan bagi siswa ketika melanjutkan pendidian.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas kami merumuskan beberapa masalah yaitu diantaranya :
1. Apa itu Bilangan Desimal?
2. Apa saja Bilangan Desimal itu?
3. Bagaimana system operasi Bilangan Desimal?
4. Bagaimana cara mengajarkan Bilangan Desimal pada
siswa/i Sekolah Dasar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Bilangan Desimal.
2. Untuk mengetahui yang mana Bilangan Desimal itu.
3. Untuk memahami sistem operasi Bilangan Desimal.
4. Untuk memahami cara mengajarkan Bilangan Desimal
pada siswa/i Sekolah Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Bilangan Desimal
Sistem bilangan decimal disusun dari
10 angka atau lambang. Dengan menggunakan lambang – lambang tersebut sebagai
digit pada sebuah bilangan, kita dapat mengekspresikan suatu kuantitas.
Kesepuluh lambang tersebut adalah :
D
= {0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Sistem bilangan desimal juga disebut
sistem bilangan basis 10 atau radiks 10 karena mempunyai 10 digit. Sistem
bilangan ini bersifat alamiah karena pada kenyataannya manusia mempunyai 10
jari. Kata digit itu sendiri diturunkan dari kata bahasa latin finger. Contohnya: 0,12; 1,28; 0,005
dll.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bilangan desimal adalah jenis bilangan berbasis 10
yang umunya dituliskan dengan tanda koma (,). Secara umum, bilangan ini
berkaitan erat dengan bilangan pecahan. Mengapa? Karena ada sebuah materi
dimana kamu harus mampu mengubah bilangan ini ke dalam bentuk pecahan.
Selain materi di atas, kamu juga
akan mempelajari mengenai operasi bilangan desimal, seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan juga pembagian. Untuk melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan desimal, kamu perlu sejajarkan terlebih dahulu koma dari
bilangan yang akan dihitung. Setelah itu, baru kamu bisa jumlahkan dan
kurangkan bilangan tersebut.
Untuk melakukan perkalian dan
pembagian bilangan desimal, kamu bisa merubah bilangan yang akan dihitung ke
dalam bentuk pecahan. Jika sudah, kamu bisa kalikan atau bagi dengan
menggunakan prinsip pecahan. Setelah itu, barulah kamu dapatkan hasil
perkaliannya dengan merubah bentuk pecahan tersebut ke dalam bentuk desimal.
B. Sistim
Operasi Bilangan Desimal
1.
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Desimal
Pada operasi hitung pecahan desimal, untuk
Penjumlahan dan Pengurangan, sebaiknya kita gunakan metode
Penjumlahan/Pengurangan susun, dan caranya sama dengan Penjumlahan/Pengurangan
Bilangan Bulat, yaitu dengan meluruskan angka satuannya. Yang mesti kita
cermati adalah bahwa angka yang tepat di depan koma itu adalah angka satuan,
maka akan lebih mudah diingat bila bahasanya kita ubah menjadi “ yang
diluruskan adalah koma”
a. Penjumlahan
Untuk lebih meningkatkan daya ingat, sengaja saya berikan dulu Contoh
Penjumlahan Bilangan Bulat dengan angka yang sama Pada pengerjaan pecahan
desimal :
9876 + 5432 = ......
Dengan Penjumlahan susun, yang diluruskan adalah
angka satuan
yaitu angka 6 harus lurus dengan angka 2 menjadi seperti ini :
yaitu angka 6 harus lurus dengan angka 2 menjadi seperti ini :
Contoh Penjumlahan Pecahan Desimal,
misal :
98,76 + 5,432 =......
98,76 + 5,432 =......
Dengan Penjumlahan susun, yang diluruskan adalah
angka satuan,
yaitu angka yang tepat didepan tanda koma (8 dan 5),
atau dengan bahasa yang lebih mudah diingat adalah yang diluruskan tanda koma nya.
yaitu angka yang tepat didepan tanda koma (8 dan 5),
atau dengan bahasa yang lebih mudah diingat adalah yang diluruskan tanda koma nya.
Untuk mempermudah hitungan. Silakan beri
angka nol! pada bagian kosong, dengan tujuan untuk meluruskan dengan angka
diatas atau dibawahnya.
Pada Bilangan Pecahan Desimal, penambahan angka
nol sebanyak apapun, didepan sekali atau dibelakang sekali (tidak ditengah),
tidak akan
mempengaruhi/mengubah nilai Bilangan Pecahan
Desimal tersebut.
maka akan menjadi seperti ini :
maka akan menjadi seperti ini :
b. Pengurangan
Untuk lebih meningkatkan daya ingat, sengaja saya
berikan dulu Contoh Pengurangan Bilangan Bulat dengan angka yang sama pada
pengerjaan Pecahan Desimal :
9876 - 5432 = 4444
9876 - 5432 = 4444
Dengan Pengurangan susun, yang diluruskan adalah
angka satuan yaitu angka 6 harus lurus dengan angka 2 menjadi seperti ini :
Contoh Pengurangan Pecahan Desimal,
misal :
98,76 - 5,432 = 93,328
98,76 - 5,432 = 93,328
Dengan Pengurangan susun, yang diluruskan adalah
angka satuan, yaitu angka yang tepat didepan tanda koma
( 8 dan 5 ), atau dengan bahasa yang lebih mudah diingat
adalah yang diluruskan tanda koma nya,
sedang untuk meluruskan angka paling belakang
maka kita beri saja angka 0 pada pada bagian paling belakang sampai
jumlah angka Desimalnya sama (jumlah angka dibelakang koma
sama, 98,76menjadi 98,760 seperti ini :
2. Perkalian Dan Pembagian Bilangan
Desimal
Yang sangat perlu diperhatikan pada Operasi Perkalian dan Pembagian susun
adalah "Jumlah Angka Dibelakang Koma"
a. Perkalian
Kerjakan
Perkalian dengan membuang terlebih dahulu tanda koma, setelah selesai baru kita
hitung jumlah angka dibelakang koma pada bilangan dikali dan angka dibelakang
koma pada bilangan pengali, lalu dijumlahkan angka dibelakang koma itu untuk
menentukan jumlah angka dibelakang koma pada jawaban.
Contoh Perkalian Bilangan Bulat :
3075 x 123 = 378225
3075 x 123 = 378225
Contoh Perkalian Pecahan Desimal misalnya :
30,75 x 12,3 = 378,225
30,75 x 12,3 = 378,225
Untuk jumlah Desimal pada jawaban, kita tinggal menambahkan jumlah
Desimal pada angka mengalikan (30,75) dua angka desimal dan
pada angka yang dikalikan (12,3) satu angka desimal. Dua desimal ditambah satu desimal = tiga
desimal, berarti tiga angka dibelakang koma (tiga
Desimal) yaitu 225 (tiga angka dihitung dari belakang)
makanya pada jawaban tertulis 378,225
b. Pembagian
Kerjakan
Pembagian dengan membuang terlebih dahulu tanda koma, setelah selesai baru kita
hitung jumlah angka dibelakang koma pada bilangan dibagi dan angka dibelakang
koma pada bilangan pembagi, lalu jumlah angka dibelakang koma pada bilangan
dibagi
dikurangi jumlah angka dibelakang
koma pada bilangan pembagi, itu untuk menentukan jumlah angka dibelakang koma
pada jawaban.
Cara 1 :
Pada langkah awalnya, proses
pengerjaan operasi hitung pembagian pecahan desimal, sama persis dengan proses
pengerjaan perkalian pecahan desimal. Yaitu menganggap pecahan desimal itu
sebagai bilangan bulat, dengan cara menyingkirkan tanda desimal ( tanda koma )
terlebih dahulu.
9
, 63 : 32 , 1 ~> 963
: 321
Setelah tanda desimal disingkirkan
terlebih dahulu, langkah kedua adalah mengerjakan sebagai
pembagian. bilangan bulat.
963 : 321 = 3
Langkah ketiga, ini yang berbalik 180 derajat. Bila pada operasi hitung
perkalian pecahan desimal, "semua desimal dijumlahkan", maka pada
operasi hitung pembagian pecahan desimal "DESIMAL PADA BILANGAN DIBAGI
DIKURANGI DESIMAL PADA BILANGAN PEMBAGI"
9 , 63 ada 2 desimal
32 , 1 ada 1 desimal
2 - 1 = 1 >> berarti ada satu desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 3 dijadikan satu desimal menjadi 0 ,3
1) Bila hasil
pengurangan itu adalah bilangan positif, jumlah desimal pada jawaban sebanyak
besaran hasil pengurangan tersebut
Contoh :
a)
1 , 25 : 2
, 5
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
1 , 25 ada 2 desimal
2 , 5 ada 1 desimal
2 - 1 = 1 >> berarti ada 1 desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan 1 desimal menjadi 0 , 5
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
1 , 25 ada 2 desimal
2 , 5 ada 1 desimal
2 - 1 = 1 >> berarti ada 1 desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan 1 desimal menjadi 0 , 5
b) 1 , 25 : 25
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
1 , 25 ada 2 desimal
25 ada 0 desimal
2 - 0 = 2 >> berarti ada 2 desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 0 , 05
------------------------------------
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
1 , 25 ada 2 desimal
25 ada 0 desimal
2 - 0 = 2 >> berarti ada 2 desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 0 , 05
------------------------------------
c) 0 , 125 : 2 , 5
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
0 , 125 ada 3 desimal
2 , 5 ada 1 desimal
3 - 1 = 2 >> berarti ada 2 desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 0 , 05
-----------------------------------
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
0 , 125 ada 3 desimal
2 , 5 ada 1 desimal
3 - 1 = 2 >> berarti ada 2 desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 0 , 05
-----------------------------------
d) 0 , 125 : 25
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
0 , 125 ada 3 desimal
25 ada 0 desimal
3 - 0 = 3 >> berarti ada 3 desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 0 , 005
======================
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
0 , 125 ada 3 desimal
25 ada 0 desimal
3 - 0 = 3 >> berarti ada 3 desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 0 , 005
======================
2) Bila hasil pengurangan itu = nol, maka jawaban tidak
mengandung desimal (tidak ada koma)
Contoh :
-------------------------------------
Contoh :
-------------------------------------
a) 12 , 5 : 2 , 5
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
12 , 5 ada 1 desimal
2 , 5 ada 1 desimal
1 - 1 = 1 >> berarti ada nol desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan nol desimal tetap 5
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
12 , 5 ada 1 desimal
2 , 5 ada 1 desimal
1 - 1 = 1 >> berarti ada nol desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan nol desimal tetap 5
b) 1 , 25 : 0 , 25
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
1 , 25 ada 2 desimal
0 , 25 ada 2 desimal
2 - 2 = 0 >> berarti ada nol desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan nol desimal tetap 5
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
1 , 25 ada 2 desimal
0 , 25 ada 2 desimal
2 - 2 = 0 >> berarti ada nol desimal pada jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan nol desimal tetap 5
3)
Bila hasil
pengurangan = bilangan negatif , tambahkan nol dibelakang jawaban sejumlah
besaran bilangan negatif tersebut.
Contoh :
------------------------------------
------------------------------------
a)
125 : 0 ,
25
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
125 ada 0 desimal
0 , 25 ada 2 desimal
0 - 2 = -2 >> berarti menambah satu nol dibelakang jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 500
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
125 ada 0 desimal
0 , 25 ada 2 desimal
0 - 2 = -2 >> berarti menambah satu nol dibelakang jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 500
b)
125 : 2 ,
5
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
125 ada 0 desimal
2 , 5 ada 1 desimal
0 - 1 = -1 >> berarti menambah satu nol dibelakang jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 50
kerjakan dulu sebagai 125 : 25 = 5
125 ada 0 desimal
2 , 5 ada 1 desimal
0 - 1 = -1 >> berarti menambah satu nol dibelakang jawaban
jawaban yang asalnya 5 dijadikan satu desimal menjadi 50
======================
Cara
2 :
Kalikan
kedua bilangan desimal itu dengan angka 10 atau 100 atau 100 dst ....
tergantung jumlah desimal terbanyak pada soal, baik pada bilangan terbagi
maupun pada bilangan terbagi.
1)
bila desimal terbanyak adalah satu
desimal, kalikan dengan 10
2)
bila desimal terbanyak adalah dua
desimal, kalikan dengan 100
3)
bila desimal terbanyak adalah tiga
desimal, kalikan 1000
4)
dst ....
========================
Contoh:
Contoh:
a) 1 : 2.3
Desimal terbanyak adalah satu desimal
yaitu 3 pada angka 2.3
maka dikalikan dengan 10
1 x 10 = 10
2,3 x 10 = 23
akhirnya menjadi
10 : 23 = 0.434782608695652
0.434782608695652 dibulatkan dalam dua desimal menjadi 0.43
sehingga :
1 : 2.3 = 0.43
Desimal terbanyak adalah satu desimal
yaitu 3 pada angka 2.3
maka dikalikan dengan 10
1 x 10 = 10
2,3 x 10 = 23
akhirnya menjadi
10 : 23 = 0.434782608695652
0.434782608695652 dibulatkan dalam dua desimal menjadi 0.43
sehingga :
1 : 2.3 = 0.43
b)
1.2 : 3.45
desimal terbanyak adalah dua desimal
yaitu 45 pada angka 3.45
maka dikalikan dengan 100
1.2 x 100 = 120
3.45 x 100 = 345
akhirnya menjadi
120 : 345 = 0.347826086956522
0.347826086956522 dibulatkan dalam dua desimal menjadi 0.35
sehingga 1.2 : 3.45 = 0.35
desimal terbanyak adalah dua desimal
yaitu 45 pada angka 3.45
maka dikalikan dengan 100
1.2 x 100 = 120
3.45 x 100 = 345
akhirnya menjadi
120 : 345 = 0.347826086956522
0.347826086956522 dibulatkan dalam dua desimal menjadi 0.35
sehingga 1.2 : 3.45 = 0.35
c) 76.543 : 2.1
Desimal terbanyak adalah tiga desimal
yaitu 543 pada angka 76.543
maka dikalikan dengan 1000
76.543 x 1000 = 76543
2.1 x 1000 = 2100
akhirnya menjadi
76543 : 2100 = 3644.90476190476
3644.90476190476 dibulatkan dalam dua desimal menjadi 3644.90
sehingga 76.543 : 2.1 = 3644.9
Desimal terbanyak adalah tiga desimal
yaitu 543 pada angka 76.543
maka dikalikan dengan 1000
76.543 x 1000 = 76543
2.1 x 1000 = 2100
akhirnya menjadi
76543 : 2100 = 3644.90476190476
3644.90476190476 dibulatkan dalam dua desimal menjadi 3644.90
sehingga 76.543 : 2.1 = 3644.9
C. Cara Mengajarkan Operasi Bilangan
Desimal kepada Siswa/i Sekolah Dasar
Nama Cara ini adalah Tanda Koma
Berjalan
Pertama
: Masing-masing siswa diminta untuk membuat kartu-kartu bilangan
yang bertuliskan angka 1-9, 5 buah kartu bertuliskan angka 0, dan sebuah
kartu untuk tanda koma (,).
Kedua
: Guru memberikan papan petunjuk di depan siswa. Jika dibagi
maka tanda koma (,) akan melompat ke kiri sebanyak jumlah nol pembaginya. Jika
dikali maka tanda koma (,) akan melompat ke kanan sebanyak jumlah nol pembaginya.
Ketiga:
Jika di depan koma (,) kosong / tidak ada angka maka diisi dengan angka 0
(nol).
Keempat:
Guru memberikan soal latihan kepada siswa.
Contoh Penggunaan
1. Pembagian
3,79
: 100 = …. Guru meminta siswa untuk menyusun bilangan 3,79 dengan kartu
bilangan yang telah dibuat. Tanda koma akan melompat sesuai dengan arahnya
operasi hitungnya. Karena operasi hitungnya “dibagi” maka koma melompat ke
kiri. Jumlah lompatan sesuai dengan jumlah nol angka pembagi (10 = 1x lompatan;
100 = 2x lompatan; 1000 = 3x lompatan; dst)
- Perkalian
0,035
x 1000 = …. Guru meminta siswa untuk menyusun bilangan 0,035 dengan kartu
bilangan yang telah dibuat. Tanda koma akan melompat sesuai dengan arahnya
operasi hitungnya. Karena operasi hitungnya “dikali” maka koma melompat ke
kanan. Jumlah lompatan sesuai dengan jumlah nol angka pembagi (10 = 1x
lompatan; 100 = 2x lompatan; 1000 = 3x lompatan; dst).
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem bilangan decimal disusun dari
10 angka atau lambang. Dengan menggunakan lambang – lambang tersebut sebagai
digit pada sebuah bilangan, kita dapat mengekspresikan suatu kuantitas.
Kesepuluh lambang tersebut adalah : D =
{0,1,2,3,4,5,6,7,8,9}
Pada operasi hitung pecahan desimal, untuk
Penjumlahan dan Pengurangan, sebaiknya kita gunakan metode
Penjumlahan/Pengurangan susun, dan caranya sama dengan Penjumlahan/Pengurangan
Bilangan Bulat, yaitu dengan meluruskan angka satuannya. Yang mesti kita
cermati adalah bahwa angka yang tepat di depan koma itu adalah angka satuan,
maka akan lebih mudah diingat bila bahasanya kita ubah menjadi “ yang
diluruskan adalah koma”
Yang sangat perlu diperhatikan pada Operasi Perkalian dan Pembagian susun
adalah "Jumlah Angka Dibelakang Koma".
B. Saran
Semoga makalah ini dapat diterima dan bermanfaat
bagi yang membaca khusunya bagi kami dan khalayak ramai umumnya. Dan semoga
dapat menambah wawasan bagi pembaca.
DAFTAR
ISI
Darmawi,
Fadhil. (2014). Makalah Matematika
Bilangan. [Online]. Tersedia: http://fadhildarmawi.blogspot.co.id/2014/06/makalah-matematika-bilangan.html.
[Diakses: 29 Maret 2016].
GuruKatro.
(2014). Operasi Hitung Pecahan Desimal.
[Online]. Tersedia: https://gurukatrondeso.blogspot.co.id/2014/11/operasi-hitung-pecahan-desimal.html.
[Diakses 29 Maret 2017].
Matematika5.
(2013). Komanya Jalan, Bu! Operasi Hitung
Desimal. [Online]. Tersedia: http://belajar.indonesiamengajar.org/2013/02/komanya-jalan-bu-operasi-hitung-desimal/.
[Diakses 29 Maret 2017].
Matik6sd.
(2013). Perkalian dan Pembagian Desimal.
[Online]. Tersedia: https://matikkelas6.wordpress.com/2013/02/15/perkalian-dan-pembagian-desimal/.
[Diakses: 29 Maret 2016).
Yasir, Ahmad.
(2014). Pecahan Desimal. [Online].
Tersedia: http://yasmakalah.blogspot.co.id/2014/03/pecahan-desimal.html.
[Diakses 29 Maret 2017].
1 komentar:
Posting Komentar