Senyuman itu
Debu pun belum pernah ku
persembahkan padamu
Percikan pelita juga tak mampu kuhadirkan
dalam pengkuanmu
Aku hanya bias melecuti satu persatu
kebahagianmu
Hanya bisa merampas secuil harapan
Yang engkau genggam erat dalam jiwamu
Hanya bisa melumuri setiap nadi yang berdetak
Jantung yang berdegup di antara nafas sesakmu dengan kesedihan
Serak suara mu seakan ingin memecahkan berderang cakrawala
Lantang nyayian saying terbesit diantara bibirmu
Yang merekah retak berdarah memuja cinta
Garis itu telah mengukir wajahmu Dalam buaian waktu
Sehingga tanpa sadar takaran masa itu telah memangsa dirimu
Ibu ibu ibu
Di saat semua nurani lelap dalam pangkuan
dunia
Aku…aku sampai detik ini belum pernah melihat engkau tersenyum
Selalu memuja namamu di antara nyayian
nuraniku
Hinggar bingar ini tak kan membutakan hatiku jiwa ini rindu
akan senyumanmu
Ibu ibu ibu
Aku..aku yang belum pernah membuat engkau
tersenyum
Tak kan pernah lelap dengan marut yang
selalu mengejarku
Tak kan pernah silau dengan singgasana yang
merinduku
Seribu debu pun tak akan bisa membutakan
rinduku
Raga ini rapuh diantara cinta dalam
kerinduan
Ibu ibu ibu
Aku…aku yang hanya bisa membuat engkau
menagis
Mencoba merajut mimpi-mimpi yang telah
tercabik waktu
Dengan setiap tetes darah yang engkau tanam
dalam tiap sendi jiwaku
Ibu…cinta …sayang dan doaku telah terpatri
untukmu…
0 komentar:
Posting Komentar