Selasa, 24 Oktober 2017

IBU

By Unknown di Oktober 24, 2017


 Senyuman itu


Debu pun belum pernah ku persembahkan padamu                                      
Percikan pelita juga tak mampu kuhadirkan dalam pengkuanmu
Aku hanya bias melecuti satu persatu kebahagianmu
Hanya bisa merampas secuil harapan
Yang engkau genggam erat dalam jiwamu

Hanya bisa melumuri setiap nadi yang berdetak
Jantung yang berdegup di antara nafas sesakmu dengan kesedihan
Serak suara mu seakan ingin memecahkan berderang cakrawala
Lantang nyayian saying terbesit diantara bibirmu
Yang merekah retak berdarah memuja cinta
Garis itu telah mengukir wajahmu Dalam buaian waktu
Sehingga tanpa sadar takaran masa itu telah memangsa dirimu

Ibu ibu ibu
Di saat semua nurani lelap dalam pangkuan dunia
Aku…aku sampai detik ini belum pernah melihat engkau tersenyum
Selalu memuja namamu di antara nyayian nuraniku
Hinggar bingar ini tak kan membutakan hatiku jiwa ini rindu akan senyumanmu






Ibu ibu ibu
Aku..aku yang belum pernah membuat engkau tersenyum
Tak kan pernah lelap dengan marut yang selalu mengejarku
Tak kan pernah silau dengan singgasana yang merinduku
Seribu debu pun tak akan bisa membutakan rinduku
Raga ini rapuh diantara cinta dalam kerinduan

Ibu ibu ibu
Aku…aku yang hanya bisa membuat engkau menagis
Mencoba merajut mimpi-mimpi yang telah tercabik waktu
Dengan setiap tetes darah yang engkau tanam dalam tiap sendi jiwaku
Ibu…cinta …sayang dan doaku telah terpatri untukmu…

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

 

MBAK EKA IDRIS 1922 Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos