I.
PENGERTIAN,
FAKTA, KONSEP, DAN GENERALISASI
Ilmu-ilmu social mempelajari
tindakan-tinadakan manusia yang berlangsung dalam proses kehidupan dalam
upacaya menjelaskan mengapa manusia berprilaku seperti yang mereka lakukan.
Suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk ilmu social, tersusun dalam tiga
tindakan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu :
1.
Fakta
2.
Konsep
3.
Generalisasi (Savage dan Armstrong, 1996 : 24 dalam
Fakih Samlawi Bunyamin Maftuh : 4).
A.
Fakta
Fakta adalah informasi atau data
yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh para ahli ilmu social
yang terjamin kebenarannya. Akan tetapi fakta ini memiliki kekuatan menjelaskan
yang terbatas. Beberapa contoh fakta,seperti dibawah ini :
1)
Gunung Galunggung meletus tahun 1982
2)
Pada tahun 1997 banyak hutan di Sumatera dan
Kalimantan terbakar.
3)
Jakarta adalah ibu kota Indonesia.
4)
Jawa Barat mempunyai penduduk lebih banyak dari pada
Irian Jaya.
5)
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah pada tanggal
17 Agustus 1945.
6)
Penduduk Indonesia berkonsentrasi di Pulau Jawa, Bali,
dan Madura.
7)
Ikrar Sumpah Pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober
1928.
8)
Bandung adalah Ibu Kota Propinsi jawa Barat.
9)
Orde Reformasi dimulai tahun 1998.
Pentingnya fakta dalam struktur susunan ilmu pengetahuan
karena fakta dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi.
Menurut Savage dan Anstrong (1996:24) mengatakan bahwa:
“konsep tidak dapat dipelajari dalam kekosongan, melainkan dicapai dalam suatu
proses yang melibatkan fakta-fakta yang khusus”. Dari beberapa fakta yang
khusus dan saling berkaitan satu sama lain, maka dapat membentuk suatu konsep
atau pengertian. Karena begitu banyaknya fakta dalam kehidupan sosial
manusia, maka tidak mungkin seorang guru dapat mengajarkan semua fakta
tersebut. Oleh sebab itu guru harus
memilih fakta yang dapat membantu siswa untuk mampu memahami konsep dan
generalisasi.
Hubungan yang erat antara fakta dan konsep dapat dilihat
dari ilustrasi berikut ini: Sebagai contoh:
Seorang anak berasal dari keluarga yang
kurang mampu, sejak duduk di bangku Sekolah Dasar sudah berjuang keras
menyelesaikan studinya.
Waktu di SD ia pernh berjualan es untuk menambah uang
jajan yang diberikan oleh orang tuanya yang tidak memenuhi kebutuhan
sekolahnya. Di SLTP ia berjualan Koran, dan di SLTA ia pernah bekerja di suatu
percetakan buku sehabis pulang sekolah. Sampai di Perguruan Tinggi ia bekerja
di sebuah pesahaan garmrnt. Semua pekerjaan ia lakukan dengan serius dan tekun
sehingga dapat meyelesaikan studinya sampai menjadi seorang sarjana.
Fakta tersebut di atas tampak saling berkaitan dan
membentuk suatu gagasan atau konsep tentang cita-cita. Suatu cita-cita
tidak dapat tercapai tanpa adanya perjuangan dan pengorbanan. Siapapun yang
ingin menggapai cita-citanya ia harus berjuang dan berkorban apakah itu
pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan perasaan. Sebenarnya dari ilustrasi di
atas terdapat tiga konsep perjuangan, pengorbanan, dan cita-cita.
Atau dengan kata lain suatu cita-cita akan tercapai bila disertai perjuangan
dan pengorbanan.
Dari contoh di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
beberapa fakta yang saling berkaitan dapat membentuk suatu konsep.
B.
Konsep
Didalam kata konsep terdapat dua makna yang terkandung didalamnya, namun
untuk membedakannya kita bisa melihat tentang kata konsep yang dicontohkan
dengan dua kalimat seperti dibawah ini :
Pertama; Mahasiswa PPL itu belum selesai
membuat konsep laporan praktek mengajar.
Kedua; Saya belum mengerti tentang konsep
IPS yang diterangkan oleh dosen.
Pengertiannya
atau maknanya adalah pada kalimat pertama yaitu berarti “rancangan” atau draff.
Sedangkan pengertian atau makna kata dari konsep pada kalimat kedua adalah
gagasan atau ide, pokok-pokok pikiran dalam pelajaran IPS.
Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan
merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan
masalah. Menurut S. Hamid Husen (1995) mengemukakan bahwa: “Konsep adalah
pengabstraksian dari sejumlah benda yang memiliki karakteristik yang sama”.
Namun menurut More dalam Skell (1995:30) bahwa: “konsep itu adalah sesuatu
yang tersimpan sebuah idea tau sebuah gagasan". Sedangkan Parker
menyatakan bahwa; “konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu. Konsep dapat
juga dikatakan sebagai gagasan yang ada melalui contoh-contoh. Dapat ditarik
kesimpulan dari contoh diatas bahwa seseorang harus terlibat dalam proses
berfikir, karena ia sedang memikirkan tentang contoh-contoh konsep.
Proses berfikir itu sering disebut dengan istilah “konseptualisasi”, yaitu
suatu yang terus menerus yang berlangsung apabila seseorang sedang memikirkan
contoh-contoh baru dari suatu konsep. Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah
bentuk konkrit atau abstrak, luar atau sempit, satu atau frase. Beberapa konsep
yang bersifat konkrit, misalnya seperti dibawah ini :
a)
Manusia
b)
Gunung
c)
Lautan
d)
Daratan
e)
Rumah
f)
Negara
g)
Barang konsumsi
h)
Pakaian
i)
Pabrik.
Sementara
konsep yang bersifat abstrak adalah, seperti berikut dibawah ini:
a)
Demokrasi
b)
Kejujuran
c)
Kesetiaan
d)
Keadilan
e)
Kebebasan
f)
Tanggung jawab
g)
Hak
h)
Pertimbangan
i)
Sistem hokum
Konsep dapat berupa sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna
atau difinisi yang ditentukan. Karakteristik atau ciri-ciri konsep disebut
atribut, misalnya konsep tentang “sepeda motor” dapat dijelaskan dengan atribut
berikut:
a)
Kendaraan beroda dua.
b)
Digerakkan dengan mesin.
c)
Berbahan bakar bensin.
C.
Generalisasi
Generalisasi berasal dari kata
“general” yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih Samlawi (1989:9)
mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki
karakteristik dan makna. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan
diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi”. Pendapat
Savage dan Amstrong (1996:26) sebagai berikut: “Ketika angka pengangguran di
suatu Negara meningkat, maka kejahatan dan criminal pun meningkat pula”.
Dari generelasisi tersebut terdapat berupa konsep yaitu: konsep pengangguran, konsep Negara, konsep kejahatan, dan konsep kriminal.
Dari generelasisi tersebut terdapat berupa konsep yaitu: konsep pengangguran, konsep Negara, konsep kejahatan, dan konsep kriminal.
II.
FAKTA,
KONSEP, DAN GENERALISASI DALAM IPS
A.
Fakta dalam
IPS
Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa,
fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social dan
kewarganegaraan. Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan,
nilai, sikap, dan Negara Indonesia. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat
menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi, apabila
ditarik suatu kesimpulan terhadap informasi harus didukung dengan fakta-fakta
yang ada untuk memberikan pembuktian terhadap kebenaran suatu informasi. Fakta
sangat penting dalam struktur ilmu atau susunan ilmu karena dari fakta yang ada
dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi. Dari fakta-fakta yang ada dan
saling berkaitan maka kita dapat membentuk sutu konsep atau pengertian yang
membantu kita untuk berfikir.
B.
Konsep dalam
IPS
IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah, seperti konsep
peristiwa/kejadian waktu dan tempat. Geografi terdiri dari konsep seperti
dibawah ini:
a)
lokasi,
b)
posisi (kedudukan),
c)
situasi,
d)
tempat (site),
e)
distribusi, dan
f)
perancangan.
Selanjutnya
didalam ilmu ekonomi tediri dari konsep seperti berikut dibawah ini:
a)
Konsep kelangkaan (scancity).
b)
Spesialisasi (specialization).
c)
Saling ketergantungan (interdependence).
d)
Pasar (market), dan
e)
Konsep kebijaksanaan umum (public policy).
Pada ilmu
sosiologi konsep yang dikaji didalamnya adalah konsep keanggotaan dalam
kelompok seperti dibawah ini:
a)
Perilaku.
b)
Tujuan.
c)
Norma.
d)
Nilai.
e)
Peran.
f)
Keluwesan.
g)
Lokasi.
Sedangkan
adat istiadat, etika, tradisi, hokum dan keyakinan.
Didalam ilmu psikologi social konsep-konsep yang terkandung adalah:
Didalam ilmu psikologi social konsep-konsep yang terkandung adalah:
a)
Kemandirian.
b)
Motif.
c)
Sikap,
d)
Persepsi Interpersonal.
e)
Kelompok.
f)
Norma kelompok.
g)
Konflik dan lain sebagainya.
Dan pada ilmu politik terkandung pula, seperti yang tertera dibawah ini :
a)
Konsep Negara.
b)
Kekuasaan.
c)
Pengambilan keputusan.
d)
Kebijaksanaan.
e)
Pembagian kekuasaan.
f)
Demokrasi, dan lain sebagainya.
Setelah dikemukakan sejumlah konsep
dasar ilmu sosial diatas yang membangun bahan kajian IPS, maka jelas bahwa
kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama untuk menelaah berbagai
masalah social yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menyelesaikan
masalah kita harus menggunkan berbagai konsep ilmu social yang telah dipaparkan
diatas, seperti konsep kelompok, konflik, perilaku, peran dan lain-lain. Tanpa
menggunakan konsep itu akan sulit untuk memberikan solusi terbaik terhadap
masalah yang dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu
maka kita tidak akan terlepas dari proses generalisasian, oleh sebab itu
dibawah ini akan diarahkan bagaimana kedudukan atau peran generalisasi dalam
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
C.
Generalisasi
Dalam IPS
Jelas dikatakan bahwa pada Ilmu
Pengetahuan tidak akan dapat terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung
oleh generalisasi. Keterkaitan dan kedudukan atau peranan generalisasi dalam
IPS sudah diawali sejak pengumpulan fakta atau data, membentuk suatu konsep dan
akhirnya membuat suatu generalisasi. Untuk lebih jelasnya tentang kedudukan
generalisasi dalam IPS dapat kita simak pada ilustrasi dibawah ini.
“Makin tinggi” tingkat pendidikan
suatu masyarakat, maka makin tinggi tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut”.
Dapat dijadikan suatu dalil atau teori bahwa: “ tingkat pendidikan berkolerasi
posotif terhadap tingkat kesejahteraan”. Sedangkan konsep pendidikan dan konsep
kesejahteraan merupakan suatu bahan kajian yang sangat penting didalam Ilmu
Pengetahuan Sosial.
III.
MODEL
PEMBELAJARAN KONSEP, FAKTA, GENERALISASI DALAM IPS
Memahami
ketiga unsur tersebut sangatlah penting, karena untuk membentuk suatu teori
dalam ilmu pengetahuan tidak akan terlepas dari unsur fakta, konsep, dan
generalisasi. Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa fakta merupakan
suatu informasi atau data yang terjadi dalam kehidupan ini dikumpulkan oleh
para ahli ilmu sosial untuk menjamin kebenaranya, dan memiliki kemampuan
menjelaskan yang terbatas.
Sedangkan
konsep adalah penamaan (pemberian label) terhadap sesuatu untuk membantu
seseorang mengenal, memahami, dan mengerti sesuatu tersebut (Fakih Samlawi,dkk
:1998). Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki keterkaitan dan
makna, atau pernyataan tentang hubungaan diantara konsep.
Kegiatan
belajar yang ketiga ini secara khusus akan diuraikan tentang bagaimana
cara/model pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa Sekolah Dasar tentang
materi “fakta,konsep dan generalisasi”. berikut ini adalah satu model proses
pembelajaran yang dapat digunakan oleh
guru dalam mengkaji dan mengajar tentang fakta,konsep dan generalisasi; langkah-langkah
pembelajarannya secara bersama-sama disajikan sebagai berikut :
Topik/PB : Fakta, konsep dan generalisasi
Kelas : V Sekolah Dasar
Tujuan : Pada akhir
pembelajaran diharapkan para siswa dapat;
1)
Menyebutkan pengertian fakta,konsep dan generalisasi
2)
Menjelaskan hubungan antara fakta, konsep dan
generalisasi
3)
Menjelaskan peranan atau kedudukan fakta, konsep dan
generalisasi dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS).
Deskripsi : Untuk membantu siswa mengenal dan memahami fakta
konsep dan
generalisasi, perlu menampilkan suatu peristiwa dan kejadian dalam kehidupan
sehari-hari,kemudian itu yang berkaitan dengan fakta, konsep dan generalisasi.
Langkah-langkah
Persiapan :
Ajukan pertanyaan pada siswa, apakah mereka pernah mendengar istilah fakta,
konsep dan generalisasi. Bila pernah diminta salah seorang mengemukakan
pendapatnya tentang arti fakta,konsep dan generalisasi itu.
Penyajian :
Tampilan di papan tulis selembar kertas manila (chart) yang telah disiapkan
pada kertas tersebut.Tuliskan penjelasan tentang arti fakta, konsep dan
generalisasi serta contoh-contohnya dalam kehidupan sehari-hari.Penjelasan yang
diberikan dapat dikutip dari buku-buku sumber dan kemukakan contohnya yang
relevan dengan tingkat perkembangan berfikir siswa usia Sekolah Dasar. Jelaskan
pula bagaimana peranan dan kedudukan fakta, konsep dan generalisasi ini dalam
struktur ilmu pengetahuan termasuk IPS dan bagaimana keterkaitan dari tiga
istilah tersebut.
Pengertian Fakta, Konsep Dan Generalisasi
Fakta adalah suatu informasi atau
data yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan dikumpulkan oleh para ahli
ilmu sosial untuk menjamin kebenaranya serta memiliki kemampuan yang terbatas
untuk menjelaskan sesuatu, contohnya;
a)
Angin berhembus
b)
Matahari terbit dari sebelah timur
c)
Jakarta adalah ibu kota Negara Indonesia
Konsep adalah penamaan (pemberian label) terhadap sesuatu untuk membantu
manusia mengenal dan memahami sesuatu
tersebut. Pendapat lain mengemukakan
bahwa konsep itu merupakan kesepakatan bersama untuk penamaan Sesuatu
sebagai alat berfikir dan memecahkan masalah.Sedangkan S.Hamid Hasan
mengemukakan bahwa: “konsep itu adalah mengabstraksian sekelompok benda yang
memiliki karakteristik yang sama”.
Konsep ada berupa benda konkrit, seperti
;
a)
Manusia
b)
Meja
c)
Kursi
d)
Pulau
e)
Lautan
f)
Daratan
Sementara
yang abstrak adalah ;
a) Demokrasi
b) Kejujuran
c) Kesetiaan
d) Kebudayaan
e) Kemerdekaan
dll
Generalisasi adalah sejumlah konsep
yang memiliki keterkaitan dan makna atau pernyataan tentang hubungaan diantara
konsep, contohnya;
a)
Ketika masyarakat Indonesia menjadi masyarakat
terdidik dan industri, angka kelahiran pun menurun.
Dalam membelajaran materi tentang fakta, konsep dan generalisasi dapat
menggunakan strategi metode, pendekatan, media dan evaluasi sebagai berikut :
1)
Strategi
Untuk materi ini tepat sekali menggunakan strategi
pemberian contoh dan ilustrasi kepada kelompok maupun kepada individu, agar
siswa lebih cepat memahami tentang apa itu fakta, konsep dan generalisasi.
2)
Metode
Metode yang digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi
siswa agar materi dapat diterima oleh siswa dan tidak membosankan, yang penting
efektif dan efesien.misalnya metode ceramah bervariasi tanya jawab,diskusi,dan
lain-lain.
3)
Media
Dapat menggunakan kertas manila karton yang
bertuliskan materi pelajaran tentang fakta,konsep dan generalisasi serta
masing-masing contohnya.
4)
Evaluasi
Dapat menggunakan beberapa item tes yang disusun guru
dan dilaksanakan secara tertulis setelah proses pembelajaran selesai (tes
akhir).
DAFTAR PUSTAKA
Sapriya. (2006). Konsep
Dasar IPS. Bandung: UPI Press.
Mj.(2015).
Makalah Tentang Fakta, Konsep, Dan
Generalisasi.[online].tersedia: http://mynewproposaldanskripsi.blogspot.co.id/2015/09/makalah-tentang-fakta-konsep-dan.html.[diakses
02
September 2015].
Mbahguru.(2012).
Hubungan Antara
Fakta, Konsep Dan Generalisasi. [Online]. Tersedia:http://mbahguru1970.blogspot.co.id/2012/02/hubungan-antara-faktakonsep-dan.html.
[diakses 18 Februari 2012].
0 komentar:
Posting Komentar