CIRI-CIRI HIDUP YANG MULIA
Berikut
ini adalah ciri-cirinya :
1.
Sebaik-baiknya
manusia ialah orang yang bermanfaat bagi orang lain
Jika ia
seorang hartawan,
hartanya tidak dinikmati sendiri, tapi dinikmati pula oleh orang-orang
disekitarnya dan juga didermakan untuk kepentingan masyarakat dan agama.Jika
berilmu, ilmunya dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak.
Pokoknya
segala kemampuan hidupnya dapat dinikmati orang lain, dengan kata lain orang
mulia adalah orang yang dapat memfungsikan dirinya ditengah-tengah masyarakat
dan bermanfaat.
2.
Orang
yang umurnya panjang dan banyak amal kebaikannya.
Sudah
jarang tentu orang yang semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Permasalahannya sekarang bagaimana agar kita mendapat umur yang panjang. Adapun
resep agar umur panjang :
Secara
lahiriyah, kita semua sependapat untuk hidup sehat, harus hidup teratur, makan
yang bergizi serta menjaga kondisi dengan berolahraga yang teratur. Secara spiritual
ada dua resepnya :
a.
Suka
bersedekah.
b.
Suka
silahturahmi,
3.
Orang
yang keadaannya hari ini kualitas hidupnya lebih baik dari hari kemarin.
Kalau kita
bandingkan dengan tahun kemarin, ilmu , dedikasinya, etos kerja, disiplin kerja
meningkat, dan akhlaknya semakin baik, orang tersebut adalah orang yang mulia.
4.
Orang
yang bila dia berbuat salah segera bertaubat, kembali kepada jalan yang benar.
Orang yang
benar adalah bukan orang yang tak pernah melakukan kesalahan, tapi orang yang
benar adalah mereka yang sanggup mengendalikan diri dari perbuatan yang
terlarang dan bila terlanjur melakukannya, ia memperbaiki diri dan tidak
mengulangi perbuatan yang salah itu.
5.
Orang
yang suka memberi, Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Orang yang
suka memberi, martabatnya lebih terhormat daripada orang yang suka menerima.
Seperti pada salah satu hadis yg artinya: “Tangan diatas itu lebih baik daripada
tangan di bawah”, yg bermakna bahwa derajat orang yang memberi lebih tinggi
daripada orang yang menerima.
6.
Orang
yang mementingkan urusan ukhrawi/akhirat/rohani dan tidak melalaikan urusan
dunia, seimbang.
Sikap yang
paling baik adalah seimbang antara kepentingan duniawi dengan kepentingan
ukhrowi dan tidak berat sebelah. Karena hal itu akan menstabilkan urusan
duniawi.
Cara Agar
Bisa Meniti Hidup Dengan Mulia
1.
Memiliki
Aqidah yang Selamat
Aqidah
adalah urusan yang sangat agung dan mulia. Perilaku merupakan hasil dari
pikiran dan keyakinan di dalam jiwa. Penyimpangan perilaku biasanya muncul
akibat penyimpangan aqidah. Aqidah itulah iman. Sementara orang yang paling
sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya.
2.
Introspeksi/Muhasabah
Yakni dengan
cara mengoreksi diri ketika melakukan akhlak yang tercela dan melatih diri agar
tidak terjerumus kembali dalam perilaku akhlak yang tercela itu. Namun
hendaknya tidak terlalu berlebihan dalam mengintrospeksi karena hal itu akan
menimbulkan patah semangat.
3.
Bersabar
Sabar merupakan fondasi bangunan kemuliaan akhlak. Kesabaran
akan melahirkan ketabahan, menahan amarah, tidak menyakiti, kelemahlembutan dan
tidak tergesa-gesa, dan tidak suka bersikap kasar.
4.
Menjaga
Kehormatan/Iffah
Sifat ini
akan membawa pelakunya untuk senantiasa menjauhi perkara-perkara yang rendah
dan buruk, baik yang berupa ucapan ataupun perbuatan. Dia akan memiliki rasa
malu yang itu merupakan sumber segala kebaikan. Sikap ini akan mencegah dari
melakukan perbuatan keji, bakhil, dusta, ghibah maupun namimah/adu
domba.
5.
Bersikap
Adil
Sikap adil
akan menuntun kepada ketepatan perilaku. Tidak melampaui batas dan tidak
meremehkan. Adil akan melahirkan kedermawanan yang berada di antara sikap boros
dan pelit. Adil akan melahirkan sikap tawadhu’ (rendah hati) yang berada
di antara sikap rendah diri dan kesombongan.
6.
Bersikap
Ramah dan Menjauhi Bermuka Masam
Senyuman
akan mencairkan suasana dan meringankan beban pikiran. Orang yang murah senyum
akan ringan dalam menunaikan tanggung jawabnya. Kesulitan baginya merupakan
tantangan yang harus dihadapi dengan tenang dan pikiran positif. Berbeda dengan
orang yang suka bermuka masam. Dia akan menghadapi segala sesuatu dengan penuh
kerepotan dan pandangan yang sempit.
7.
Mudah
Memaafkan
Mudah
memaafkan dan mengabaikan ketidaksantunan orang lain merupakan akhlak
orang-orang besar dan mulia. Sikap inilah yang akan melestarikan rasa cinta dan
kasih sayang dalam pergaulan. Sikap inilah yang akan bisa memadamkan api
permusuhan dan kebencian.
8.
Tidak
Mudah Melampiaskan Amarah
Hilm atau tidak suka marah merupakan
akhlak yang sangat mulia. Akhlak yang harus dimiliki oleh setiap orang yang
memiliki akal pikiran. Dengan akhlak inilah kehormatan diri akan terpelihara,
badan akan terjaga dari gangguan orang lain, dan sanjungan akan mengalir atas
kemuliaan perilakunya. Hakikat dari hilm adalah kemampuan mengendalikan
diri ketika keinginan untuk melampiaskan kemarahan bergejolak. Bukanlah artinya
seorang yang memiliki sifat ini sama sekali tidak pernah marah. Namun tatkala
perkara yang memicu kemarahannya terjadi maka ia bisa menguasai dirinya dan
meredakan emosinya dengan sikap yang bijaksana.
9.
Orang-Orang
Bodoh
Berpaling
dari tindakan orang-orang jahil akan menyelamatkan harga diri dan menjaga
kehormatan. Jiwanya akan menjadi tenang dan telinganya akan terbebas dari
mendengarkan hal-hal yang menyakitkannya. Allah ta’ala berfirman yang
artinya, “Berikanlah maaf, perintahkan yang ma’ruf, dan berpalinglah dari
orang-orang yang bodoh.” (QS. Al A’raaf: 199). Orang Arab mengatakan, “Menjauhi
kejelekan adalah bagian dari upaya untuk mencari kebaikan.”
10.
Melupakan
Kelakuan Orang Lain yang Menyakiti Dirinya
Yaitu
dengan cara anda melupakan orang lain yang pernah melakukan perbuatan buruk
kepada anda. Agar hati anda menjadi bersih dan tidak gelisah karena ulahnya.
Orang yang terus mengingat-ingat perbuatan jelek saudaranya kepada dirinya maka
kecintaan dirinya kepada saudaranya tidak akan bisa bersih (dari kepentingan
dunia). Orang yang senantiasa mengenang kejelekan orang lain kepada dirinya
niscaya tidak akan bisa merasakan kenikmatan hidup bersama.
Dampak positif hidup dengan mulia
1)
Dimuliakan
oleh Allah SWT.
2)
Disegani
banyak orang.
3)
Menjadi
orang yang berwibawa.
4)
Dapat
dipercaya oleh setiap orang.
5)
Memiliki
banyak teman.
6)
Mendapat
banyak pahala, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Depag
RI, (2005). Al-Qur’an dan
Terjemahnya. Bandung: Syaamil Cipta Media.
Yeni Rizkiyah, (2016). Makalah Meniti Hidup Dengan Mulia. [Online]. Tersedia: https://ayonugas.blogspot.co.id/2016/09/makalah-menitihidup-dengan-mulia.html. [diakses
September 2016].
0 komentar:
Posting Komentar