1.
Pengertian
Taubat berasal dari kata “taba” yang
berarti kembali, sedangkan menurut istilah taubat artinya kembali
mendekatkan diri kepada allah setelah menjauh darinya. Adalah sebuah
keinginan, kegandrungan, kebutuhan akan Allah SWT. Maupun segala yang dapat
membuat kita lebih mengenalnya Oleh karena itu, landasan bertaubat adalah
mencari Allah Singkatnya bahwa bertaubat adalah kembalinya seorang hambaa dari
kemaksiatan menuju ketaatan kepada Allah SWT., dengan menjalankan apa yang
diperintahkan dan menjauhi apa yang dibenci-Nya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering mendengar kata bertaubat dan beristigfar. Untuk mengetahui pengertian
bertaubat, maka perhatikan firman Allah SWT
Yang Artinya : “karena itu
mohonlah ampun kepada-Nya, kemudian bertaubatlah, sesungguhnya Tuhanku sangat
dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa Hamba-Nya).”( QS.Hud/11 : 2)
Bertaubat sesungguhnya merupakan
panggilan Allah SWT. Allah yang menumbuhkan keinginan bertaubat didalam hati
manusia. Allah memerintahkan manusia untuk bertaubat didalam al-qur’an
sebanyak 87 kali. Allah juga memerintahkan nabi Muhammad SAW. Untuk bertaubat.
Bertaubat sangat penting bagi
manusia karena kalau tidak bertaubat berarti mereka sudah menzalimi dirinya
sendiri. Selain itu bertaubat juga merupakan ibadah yang utama dan yang disukai
Allah SWT. Perhatikan firman Allah berikut ini :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ
التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
Artinya : “sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan
diri.” (QS.Al-baqarah/2:222).
2.
Syarat-syarat
Taubat
Banyak manusia yang tidak tahu akan
hakikat taubat, syarat, dan adab-adabnya. Oleh karena itu,banyak yang bertaubat
hanya dengan lisan saja, sedangkan hati mereka kosong, sehingga mereka tidak
berhenti melakukan maksiat. Artinya bahwa tidak semua taubat dapat diterima,
tentu terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar taubat diterima
oleh Allah.
Supaya taubat kita diterima oleh
Allah SWT., maka ada beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a.
Meninggalkan
dosa tersebut.
Ibnu Qayyim berkata: “Tobat
mustahil terjadi, sementara dosa tetap dilakukan.”
b.
Menyesali
perbuatan tersebut.
Rasulullah SAW. Bersabda : “menyesal
adalah taubat.”
c.
Berjanji.
(berazzam) untuk tidak mengulangi
lagi. Ibnu mas’ud berkata bahwa taubat yang benar adalah taubat dari kesalahan
yang tidak akan diulangi kembali, bagaikan air susu yang tidak mungkin kembali
kekantong susunya lagi.
d.
Mengembalikan
kezaliman kepada pemiliknya, atau meminta untuk dihalalkan.Imam Nawawi berkata
bahwa diantara syarat taubat adalah mengembalikan kedzaliman atau meminta untuk
dihalalkan
e.
Ikhlas.
Ibnu hajar berkata, “Tobat tidak akan sah kecuali dengan ikhlas
f.
Tobat
dilaksanakan pada waktu masih hidup (sebelum sakaraul maut)
Hal ini disandarkan pada firman
Allah SWT., yang artinya : ”Dan tobat itu tidaklah diterima Allah dari
merekayang melakukan kejahatan hingga ajal kepada seorang diantara mereka,
barulah dia mengataka, “saya benar-benar bertaubat sekarang.”
3.
Faidah
Bertaubat
Dalam kehidupan sehari-hari tidak
jarang ditemukan bahwa untukmelakukan tobat agak sulit. Oleh karena itu, untuk
menggerakkan hati kita agar setiap saat bergerak untuk bertaubat, ada beberapa
hal yang dapat dilakukan, diantaranya adalah :
a.
Mengetahui
hakikat taubat
b.
Merasakan
akibat dosa yang dilakukan
c.
Menghindar
dari lingkungan yang kurang baik
d.
Membaca
dan mengkaji al-qur’an dan hadits, terutama yang berkaitan dengan dosa.
e.
Berdoa
f.
Mengetahui
keagungan Allah yang maha pencipta
g.
Mengingat
kematian yang tidak diketahui kapan, dimana, dan datangnya tiba-tiba
h.
Membaca
sejarah atau kisah-kisah orang yang bertaubat.
Setelah kita mengetahui syarat dan
hal-hal yang dapat menggerakkan hati untuk bertaubat, maka kita dapat
mengetahui manfaat taubat diantarnya adalah :
1)
Tobat
itu jalan menuju keberuntungan
2)
Malaikat
mendoakan orang-orang yang bertaubat
3)
Mendapat
kemudahan hidup daan rezeki yang luas
4)
Menghapus
kesalahan dan pengampunan dosa
5)
Hati
menjadi bersih dan bersinar
6)
Dicintai
Allah SWT.
4.
Ada
beberapa kriteria orang yang bertaubat.
a.
Orang
yang bertaubat sesudah melakukan kesalahan. Orang ini diampuni dosanya.
Artinya :“Selain orang-orang yang
tobat sesudah berbuat kesalahan dan mengadakan perbaikan, sesungguhnya Allah
maha pengampun dan maha penyayang.” (QS Ali Imran : 89).
b.
Tobat
seseorang ketika hampir mati atau sekarat. Tobat semacam ini sudah tidak dapat
diterima lihat Al-qur,an on line di goggle
Artinya : “Dan tidaklah tobat itu
diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga
apabila datang ajal dan setelah kepada seorang diantara mereka, (barulah) ia
mengatakan : Sesungguhnya saya bertobat sekarang. Dan tidak pula (diterima
tobat) orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran. Bagi orang-orang
itu telah kami sediakan siksaan yang pedih.” (QS An Nisa : 18
c.
Tobat
nasuha atau tobat yang sebenar-benarnya. Tobat nasuha adalah tobat yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh atau semurni-murninya. Tobat semacam inilah
yang dinilai paling tinggi (lihat Al Qur’an aurah At Tahrim :
Tobat nasuha dapat dilakukan degan prose sebagai berikut.
1)
Segera
mohon ampun dan meminta tolong hanya kepada Allah (QS An Nahl : 53)
2)
Meminta
perlindungan dari perbuatan setan atau iblisdan ari kejahatan makhluk lainnya.
(QS An Nas : 1-6, Al Falaq : 1-5, dan An Nahl : 98)
3)
Bersegera
berbuat baik atau mengadakan perbaikan, dengan sungguh-sungguh, sesuai keadaan,
tidak melampaui batas, dan hasilnya tidak boleh diminta segera (QS Al A’raf :
35, Hud : 112, Al Isra’ : 17-19, Al Anbiya : 90&37, Az Zumar : 39) serta
sadar karena tidak semua keinginan dapat dicapai. (QS An Najm : 24-25)
4)
Menggunakan
akal dengan sebaik-baiknya agar tak dimurkai Allah (QS Yunus : 100) dan
menggunakan pengetahuan tanpa mengikuti nafsu yang buruk (QS Hud : 46 dan Ar
Rum : 29) serta selalu membaca ayat-ayat alam semesta Al Qur’an (QS Ali Imran :
190-191), mendengarkan perkataan lalu memilih yang terbaik (QS Az Zumar : 18),
dan bertanya kepada yang berpengetahuan jika tidak tahu (QS An Nahl : 43)
5)
Bersabar
(QS Al Baqarah :155-157) karena kalau tidak sabar orang beriman dan bertakwa
tidak akan mendapat pahala (QS Al Qasas : 30)
6)
Melakukan
salat untuk mencegah perbuatan keji dan munkar (QS Al Ankabut : 45) dan
bertebaran di muka bumi setelah selesai salat untuk mencari karunia Allah
dengan selalu mengingatnya agar beruntung (QS Al Jumuah : 9-10)
7)
Terus
menerus berbuat baik agar terus menerus diberi hikmah (QS Yusuf : 22, Al Qasas
: 4, Al Furqan : 69-71, At Taubah : 11 dan Al mukmin : 7)
Untuk bisa dinyatakan sebagai tobat nasuha, seseorang harus
memenuhi tiga syarat sebagai berikut.
1)
Harus
menghentikan perbuatan dosanya
2)
Harus
menyesalai perbuatannya
3)
Niat
bersungguh-sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi. Dan mengganti
dengan perbuatan yang baik, dan apabila ada hubungan dengan hak-hak orang lain,
maka ia harus meminta maaf dan mengembalikan hak pada orang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. H. Thoyyib Sah Saputra, M.Pd, Drs. H. Wahyudin, M.Pd, (2009),
aqidah akhlaq PT.Toha Putra, Semarang.
Rudrud,
Barabai. (2015). Makalah
Taubat. [Online].
Tersedia: http://karyacombirayang.blogspot.co.id/2015/10/makalah-taubat.html.[diakses
30 Oktober 2015].
0 komentar:
Posting Komentar