A.
PENGARUH
BUDAYA ASING TERHADAP KEBUDAYAAN INDONESIA
Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat,
bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga
budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak
orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa
alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari
budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit
nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan
atas keistimewaannya sendiri.”Citra yang memaksa” itu mengambil bentuk-bentuk
berbeda dalam berbagai budaya seperti “individualisme kasar” di Amerika,
“keselarasan individu dengan alam” d Jepang dan “kepatuhan kolektif” di Cina.
Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis
yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh
rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
1.
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun
temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan
meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga
dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.
Unsur
Budaya
Menurut
Koentjroningrat, unsure-unsur budaya terdiri atas:
a.
Sistem
religi dan upacara keagamaan
b.
Sistem
dan organisasi kemasyarakatan
c.
Sistem
pengetahuan
d.
Bahasa
e.
Kesenian
f.
Sistem
mata pencaharian hidup
g.
Sistem
teknologi dan peralatan
Bronislaw Malinowski mengatakan ada
4 unsur pokok budaya yang meliputi:
a.
sistem
norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk
menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
b.
organisasi
ekonomi
c.
alat-alat
dan lembaga-lembaga
d.
organisasi
kekuatan (politik)
3.
Macam-macam
Kebudayaan
a.
Nilai Budaya Timur
Berbicara tentang nilai budaya timur yang pada intinya
banyak bersumber dari agama. Inti kepribadian manusia timur terletak pada hatinya.
Dengan hatinya mereka menyatukan akal budi, intuisi, intelegansi dan perasaan.
Pemikiran timur lebih menekankan unsure terdalam dalam jiwa.
Macam-macam kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih menekankan disiplin
mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia. Sesuatu yang baik
menurut budaya timur tidak hanya dalam dunia benda, tidak dengan memanipulasi
alam, atau mengubah masyarakat mencari ksenangan dirinya.
Sesatu yang baik menurut budaya timur adalah sesuatu yang
diperoleh melalui pencarian zat yang satu, did lam diri kita atau di luarnya.
Jalan untuk memperoleh hikmah keselamatan dan kebebasan diri dari penderitaan
dunia tidak terletak pada akal budi, tetapi melalui meditasi, beribadah, atau
tirakat.
Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut
kebudayaan timur, harus mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan
menjaga keharmonisan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan
manusia dengan Tuhan. Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang dimiliki indonesi
memiliiki criteria tyang sama dengan nilai-nilai budaya timur.
Permasalahannya yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya
barat yang mulai mengena. Unsur budaya barat hendaknya diserap secara selektif
dan hati-hati. Kemajuan barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi patut
kita tiru. Adapun bentuk budaya barat berupa sikap gaya idup mewah,
individualism, dan jauh dari kehidupan agamma tida patut untuk dicontoh.
b.
Nilai Budaya Barat
Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat
cenderung merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai budya timur. Budaya barat
lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil ola
pemikirannya membuahkan sains dan teknologi. Nilai budaya barat lebih
ditekankan pada pikiran. Barat hanya meyakini sesuatu yang masuk akal saja,
sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
Kehidupan barat lebih terpikat pada kemajuan material dan
hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap
pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak
bermutu. Nilai-nilai seperti itu sebagian besar memang tampak pada macam-macamm
kebudayaan barat.
4.
Dampak
Masuknya Budaya Asing ke Indonesia
Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya
karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut
berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja
pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem
kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut
menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture
shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai
pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara
cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat
menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan
nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan
budaya. Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi
karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono
Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh
yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.
a.
Dampak
Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang
terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai
tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut
dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin,
jasmani dan rohani.
b.
Dampak
Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian,
etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial
diantaranya; kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup,
kriminalitas, dan kenakalan remaja.
1)
Kesenjangan
Sosial Ekonomi
Kesenjangan sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang tidak
seimbang di bidang sosial dan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Artinya ada
jurang pemisah yang lebar antara si kaya dan si miskin, akibat tidak meratanya
pembangunan. Apabila jurang pemisah ini tidak segera ditanggulangi dan
menimbulkan kecemburuan masyarakat sosial yang dapat menyebabkan keresahan
dalam massyarakat. Kesenjangan sosial itu sendiri akan mengakibatkan hal- hal
berikut ini:
Lahirnya kelompok kelompok sosial tertentu seperti adanya
pengamen yang banyak berkeliaran di jalanan yang menyebabkan
masyarakat terganggu dan keberadaan pengamen tersebut sering menimbulkan
masalah yang dapat meresahkan masyarakat sekitar disamping itu
juga terdapat kelompok pengangguran yang semakin hari semakin
meningkat jumlahnya dan jika tidak ditanggulangi secara cepat maka akan
menimbulkan kasus atau kriminalitas .
2)
Kerusakan
Lingkungan Hidup
Pencemaran yang terjadi di lingkungan masyarakat menimbulkan
dampak sebagai berikut:
a)
Polusi
udara, menyebabkan sesak nafas,mata pedih, dan
pandangan mata kabur.
b)
Polusi
tanah, menyebabkan lahan pertanian menjadi rusak.
c)
Polusi
air, menyebabkan air tidak bersih dan tidak sehat isi.
3)
Masalah
Kriminalitas
Kriminalitas adalah perbuatan yang melanggar hukum atau hal-
hal yang bersifat kejahatan, seperti korupsi, pencurian, perkelahian,
pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Dalam kriminologi kejahatan disebabkan
karena adanya kondisi dan proses- proses sosial yang sama yang menghasilkan
perilaku sosial lainnya. Artinya, terdapat hubungan antara variasi angka
kejahatan dan variasi organisasi – organisasi sosial dimana kejahatan tersebut
terjadi.sebagaimana dikatakan E.H. Sutherland ( dalam Soejono Soekamto, 1990:
367) kriminalitas (perilaku jahat) merupakan proses asosiasi diferensial,
karena apa yang dipelajari dalam proses tersebut sebagai akibat interaksi dalam
pola dan perilaku yang jahat.
4)
Kenakalan
Remaja
Kenakalan remaja adalah penyimpangan perilaku yang dilakukan
generasi muda (sekelompok remaja). Misalnya tawuran, perusakan barang milik
masyarakat, penyimpangan seksual, dan penyalahgunaan narkotika serta
obat-obatan terlarang. Kenakalan remaja dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, yaitu faktor eksternal dan internal.
a)
Faktor
eksternal yaitu faktor yang berasal dari remaja atau keadaan pribadi remaja itu
sendiri. Misalnya, pembawaan sikap negatif dan suka dikendalikan yang juga
mengarah pada perbuatan nakal. Selain itu, kenakalan remaja dapat
disebabkan karena adanya pemenuhan kebutuhan pokok yang tidak seimbang dengan
keinginan remaja sehingga menimbulkan konflik pada dirinya dan kurang mampunya
si remaja itu menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b)
Faktor
eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri remaja itu artinya, berasal
dari lingkungan hidup remaja tersebut. Misalnya kehidupan keluarga, pendidikan
di sekolah, pergaulan, dan media massa. Seseorangyang hidup dalam keluarga yang
tidak harmonis cenderung akan memepnyai perilaku yang kurang baik dan
menyimpang dari norma dan nilai yang berada pada masyarakat. Misalnya seorang
anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat melarikan diri pada
obat-obatan karena ia tidak tahan melihat pertengkaran orang tuanya.
B.
PENJAJAHAN DI INDONESIA DAN
AKIBATNYA
1.
Pengertian
Pengertian sejarah secara umum adalah
ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa kehidupan pada masa lampau.
Definisi menurut para ahli sejarah :
a.
Edward
Hallet Carr.
Sejarah
ialah suatu proses interaksi serba terus menerus antara sejawaran dengan
fakta-fakata yang ada.
b.
Robert V. Daniel
Sejarah
ialah kenangan pengalaman umat mansia.
c.
James
Bambs
Sejarah
ialah semua peristiwa di masa lampu, masa sekarang dan masa yang akan datang.
2.
Penjajahan
Indonesia dan Akibatnya
Latar belakang timbulnya penjajahan di Indonesia
a.
Faktor Ekstern
Adalah kondisi yang terjadi di Eropa sehingga memungkinkan
bangsa barat datang ke Indonesia untuk menjajah dan melakukan perdagangan
internasional.
Faktor-faktor
pendorong bangsa Eropa ke Indonesia adalah :
1)
Berkemangnya
ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa dunia / bumi ini bulat.
2)
Berkembangnya
zaman renaisance di Eropa.
3)
Berkembangnya
kekuasaan Islam di daerah Afrika Utara.
4)
Semangat
Recoquesta/semangat perang salib yaitu semangat untuk menaklukkan orang-orang
Islam.
5)
Ambisi
untuk mencari daerah-daerah baru untuk mencari kekayaan, kejayaan dan
meyebarkan agama nasrani (Gold, Glory, Gospel).
6)
Adanya
perjanjian Tordessilas (7 Juni 1494).
b.
Faktor Intern
Adalah kondisi politik, ekonomi,
dan sosial budaya yang memungkinkan bangsa lain memasuki Indonesia untuk
berdagang yang kemudian berusaha menguasai perdagangan dengan memonopoli
perdagangan.
1)
Kontak
hubungan perdagangan yang memanfaatkan kebaikan bangsa Indoensia untuk
melakukan monopoli perdagangan.
2)
Penghasil
rempah-rempah terbesar.
3)
Belum
adanya rasa persatuan antara kerajaan yang satu dengan kerajaan yang lain,
sehingga mudah terpancing konflik dan dimanfaatkan oleh kaum penjajah.
3.
Karakteristik penjajahan Portugis,
Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang.
a.
Karakteristik
penjajahan “Portugis”
Faktor penyebab Portugis mengadakan ekspsnsi kearah timur
disebabkan oleh perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma, selangkah
demi selangkah mereka arungi Samudra yang menuju ke arah timus, di mulai dari
Tanjung Harapan oleh Bartolomens Olaz, kemudian vasco dan Gama sampai Kalikut
India dan Alfonso de Albuqueraque sampai di Malaka mereka memanfaatkan
persaingan yang terjadi di antara penguasa setempat untuk memperkuat
kedudukannya sehingga mudah memonolopi perdagangan.
b.
Karakteristik
penjajahan “Spanyol”
Spanyol menjajah Indoensia hanya semetara karena mereka
lebih memfokuskan kekuasaannya di Filipina, meskipun hanya sementara, spanyol
mendapat bagian wilayah barat yang dipimpin “Magel Haen”.
c.
Karakteristik
penjajahan “Inggris”
Pada akhir abad XVI Inggris mengadakan hubungan dagang
dengan dunia timur melalui Tanjung Harapan. Sementara itu perhatian Inggris
terbagi menjadi dua Indonesia dan India. John Jourdan merupakan pemimpin
perdagangan Inggris yang dianggap paling membahayakan kedudukan Belanda di
nusantara dan dengan tegas menandaskan bahwa perdagangan di Maluku adalah bebas
untuk siapapun, maka perselisihan antar Belanda dengan Inggris pun tak terelakkan
dalam perselisihan di menangkan oleh Inggris, namun setahun kemudian
kapal-kapal Inggris dihadang oleh Belanda yang mengakibatkan Inggris mengalami
kekalahan, sehingga menarik diri dari wilayah nusantara dan memusatkan
perhatiannya di India.
d.
Karakteristik
penjajahan “Belanda”
Belanda datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah
disaat negaranya terjadi perang antar agama yang dipimpin oleh Cornelis de
Hotmen, dia berhasil mendarat di banten tahun 1596 yang pada saat itu
kedatangan Belanda disambut baik oleh rakyat sehingga dalam waktu singkat
akhirnya Belanda mengatasi persaingan tersebut dengan mebentuk kongsi dagang
Belanda pada tanggal 20 Maret 1602 dan diberi nama Vereenigde Oost Indische
Compangnie (VOC) yang bertujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya
dengan jalan melawan persaingan baik dari luar maupun dalam negeri.
Adapun
hal-hal monopoli yang di miliki VOC antara lain :
1)
Hak
membuat perjanjian dengan raja-raja dikawasan tersebut.
2)
Hak
untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian.
3)
Hak
untuk membuat senjata dan mendirikan perbentengan.
4)
Hak
untuk mencetak uang.
5)
Hak
untuk mengangkat dan menghentikan para pegawainya.
6)
Hak
untuk mengadili perkara.
7)
Hak
Oltroi ini berlaku untuk jangka waktu 21 tahun.
Pada tanggal 31 Desember 1799 akhirnya VOC dinyatakan bubar,
karena terjadi banyak perlawanan di berbagai tempat di seluruh tanah air.
e.
Karakteristik
penjajahan “Jepang”
Jepang datang ke Indonesia pada awalnya disambut baik oleh
rakyat Indonesia karena dianggap dapat membebaskan rakyat Indonesia dari
penindasan dan penjajahan bangsa barat, teapi lama kelamaan rakyat Indonesia
sadar bahwa kedatangan Jepang ke Indonesia bukan untuk membebaskan namun
melakukan pemerasan atas segala kekayaan Indonesia, dengan melakukan tanam
paksa, sebagai akibat dari itu semua timbullah perlawanan rakyat anti Jepang.
4.
Akibat-akibat dari penjajahan dalam
berbagai kehidupan
a.
Bidang
Ekonomi
Terjadinya
kemiskinan, Terjadinya kesengsaraan dan kelaparan.
b.
Bidang
Politik dan Ideologi
Bangsa
Indonesia mengalami kelemahan dibidang politik dan ideologi sehingga tidak bisa
berkemban. (terjadinya kelemahan dibidang politik dan ideologi).
c.
Bidang
Sosial Budaya
Terjadinya
diskriminasi rasial dimana masyarakat Indonesia dibagi menjadi 3 golongan
berdasarkan keturunan dan asal-usul yang mengakibatkan terjadinya tiga jenis
peraturan hukum yang berbeda dalam satu Negara.
5.
Karakteristik
dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Mencapai Kemerdekaan
a.
Faktor
Pendorong Timbulnya Kebangkitan Nasional
Secara umum,
kaum penjajah Indonesia memiliki karakteristik yang sama yakni dominasi
politik, eksploitasi ekonomi serta penetrasi kebudayaan.
Segala bentuk
penindasan, pemerasan dan ketidakadilan tersebut menimbulkan rasa senasib
sependeritaan serta timbulnya kesadaran golongan muda terhadap nasib tanah
airnya sehingga bangkit sebagai pelopor
dan perintis pergerakan nasional (factor dari dalam).
Faktor dari
luarpun ikut mempengaruhi perkembangan pergerakan nasional, sperti peristiwa
kemenangan Jepang terhadap Rusia, perjuangan rakyat Filipina, pergerakan
nasional India, pergerakan Turki Muda dan revolusi Cina, serta kebangkitan
nasional Mesir. Faktor dari luar
tersebut dapat menghapus anggapan bahwa bangsa barat tidak dapat dikalahkan.
6.
Karakteristik Perjuangan Bangsa
Indonesia pada Masa Pergerakan Nasional
a.
Organisasi
Budi Utomo (BU)
Sejak awal
berdirinya hingga konggres pertamanya, Budi Utomo merupakan organisasi pelajar
pertama sebagai anggota inti.
Tujuannyapun dirumuskan secara
samar-samar “Kemajuan Hindia” dan ruang geraknyapun masih terbatas. Oleh karena itu tidak melibatkan diri dalam
dunia politik, maka organisasi ini memperoleh pengesahan dari pemerintah
kolonial.
Namun harapan
Budi Utomo untuk memperluas aktivitasnya tidak terkabul, karena faktor intern
yang menyebabkan lambannya gerak organisasi.
Kemudian ketua diganti Notodirodjo mulailah mengadakan perbaikan. BU sebagai pelopornya, timbullah pergerakan
daerah yang turut andil dalam pergerakan nasional.
b.
Organisasi
Sarekat Islam (SI)
Yang semula
bernama Sarekat Dagang Islam dipelopori oleh H.
Samanhudi karena Indonesia rata-rata penduduknya beragama Islam bisa
kita bayangkan pesatnya anggota SI.
Untuk mengantisipasi perkembangan ini pemerintah tidak mengizinkan SI
berbadan hukum.
c.
Indische Party
(IP)
Pendirinya
adalah tokoh-tokoh 3 serangkai, ketiga tokoh tersebut mempunyai wawasan piker
yang luas dan paham yang diinginkan bangsanya.
Tujuan didirikannya adalah membangun rasa cinta terhadap Indonesia. Tindakan pemerintah semakin nyata setelah
terbit tulisan Ki Hajar Dewantara “Alls ik
en Nederlander wass”.Sindiran yang tajam tersebut mengakibatkan keluarnya
keputusan pembuangan ketiga tokoh tersebut.
d.
Perhimpunan
Indonesia (PI)
Organisasi ini
bertempat di luar negeri tepatnya di Belanda.
Pendirinya adalah para pelajar Indonesia yang melanjutkan studinya ke
negeri Belanda. Hasil kerja mereka
bergema hingga ke Indonesia terbukti dengan berdirinya Studie Club dengan
tujuan mendorong kaum muda agar
mempunyai kewajiban terhadap masyarakat dan
mengajarkan sesuatu yang berfaedah untuk masyarakat. Dengan kesamaan tujuan telah mampu
memperkokoh cita-cita kebangsaan, persatuan dan kemerdekaaan Indonesia.
e.
Partai
Nasional Indonesia (PNI)
Setelah para
pelajar pulang dari Belanda mereka sepakat untuk mendirikan perkumpulan baru
bernama PNI diketuai oleh Ir.
Soekarno. Memiliki titik terang dan
dukungan banyak dari rakyat. PNI sangat kuat
sehingga mendorong semangat pemuda dan melahirkan Sumpah Pemuda. Tahun 1929 tersiar kabar bahwa PNI akan melakukan
pemberontakan, inilah kesempatan pemerintah untuk menangkap para tokoh
PNI. Menurut pemerintah PNI organisasi
terlarang.
f.
Partai Indonesia Raya
Pendiriannya
untuk selalu maju memperjuangkan nasib bangsanya untuk menjadi bangsa yang
terpuji. Melihat perkembangan BU yang tidak begitu menggembirakan maka Sutomo
dan kawan-kawan mengadakan perundingan
organisasi partai baru, yakni Parindra agar terlahir satu kesatuan yang
tangguh dan efisien.
Setelah dr.
Sutomo meninggal, kembali diadakan konggres kedua terutama untuk memilih
pengganti Sutomo sepakat terpilih ketua adalah Wuryaningrat. Disisi lain,
Parindra juga menerapkan sistem pembinaan terhadap anggotanya secara militer
dengan maksud untuk menumbuhkan manusia yang sehat dan disiplin maka
dibentuklah organisasi pemuda Parindra yang bernama Surya Wirawan.
g.
Gabungan
Politik Indonesia
Pada tahun 1939 terbentuklah organisasi
baru yaitu gabungan politik Indonesia yang lebih dikenal dengan istilah GAPI.
Tujuan dari GAPI sendiri adalah :
1)
Hak
mengatur diri sendiri.
2)
Persatuan
bangsa.
3)
Demokrasi
dalam politik.
Salah satu
keberhasilan GAPI ialah Indonesia berparlement, serta keberhasilan lainnya
adalah mengakiu merah putih sebagai benderanya, Indonesia Raya sebagai lagu
persatuan dan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan.
Gapi adalah
gabungan dari partai-partai politik dan non politik, kondisi ini sering
menyebabkan tidak ada keseiramaan yang mengakibatkan perpecahan diantara
anggota yang sangat merugikan persatuan dan kesatuan bangsa.
h.
Sumpah Pemuda
Lahirnya sumpah
pemuda berkaitan erat dengan kelahiran Budi Utomo yang merupakan cikal bakal
terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Pada tahun 1926 untuk pertama
kali, kongres pemuda I diadakan. Topic pembahasan pada kongres pemuda satu
berkisar pada masalah kebudayaan, sosoal dengan bahasa pengantar bahasa
belanda.
Kongres pemuda
II yang dilaksanakan pada tanggal 26-28 oktober 1928 di Jakarta, adalah monument
sangat berarti bagi masa pergerakan Nasional. Masalah yang dibicarakan adalah
bagaimana caranya mendapatkan bentuk persatuan diantara pemuda-pemuda di
Indonesia. Tokoh-tokoh pendiri kongres pemuda II adalah Muhammad Yamin tentang
persatuan dan kebangsaan Indonesia,Pornomo wulan, Sarwono dan Ki S
Mangunsarkoro tentang pendidikan dan tidak lupa prasarana berkaitan dengan
kepanduan.
Intisari
keputusan kongres II yang biasa kita kenal dengan istilah Sumpah Pemuda adalah:
1)
Kami
poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah yang satoe tanah
Indonesia.
2)
Kami
poetra dan poetri Indonesia menjoendjoeng bahasa pesatoean, Bahasa Indonesia.
3)
Kami
poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, Bangsa Indonesia
7.
Karakteristik Perjuangan Bangsa Indonesia Pada Masa Menjelang Kemerdekaan
Seperti telah
diungkapkan didepan, perjuangan partai politik di Indonesia sudah
menggembirakan karena sudah mulai mendapat perhatian dan tanggapan serius dari
pemerintah koloial Belanda. Hanya disayangkan kegembiraan ini pun harus pupus
bersamaan dengan punahnya belanda yang harus bertekuk lutut kepada
pemerintahaan Jepang.
Pada masa
penduduk Jepang kehidupan partai politik benar – benar dipetieskan, tidak ada satupun partai
politik yang berkembang pesat pada masa penduduk Belanda yang mampu bertahan
hidup pada masa penduduk Jepang.
Untuk mendapat
dukungan rakyat maka gerakan yang dilancarkan Jepang adalah Gerakan 3A yang
berarti Nippon cahaya, pelindung dan pemimpin Asia. Dari pihak pemerintah yaitu
Ir.Soekarno, Moh.Hatta, K,H. Mas Mansur, Ki Hajar Dewantoro memimpin PUTERA (
Pusat Tenaga Rakyat ).
Akibat
penindasan Jepang yang semena – mena, timbullah gerakan pemberontakan dibeberapa daerah seperti di Singapura,
tasikmalaya dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustofa. Di Aceh dipimpin oleh Tengku
Abdul jalil dan di Blitar dipimpin oleh Supriyadi.
8.
Karakteristik
dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan
Marilah kita
menganalisis karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia didalam mempertahankan
kemerdekaan yang kita kelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni:
a.
Tahun 1945 – 1949
Perjuangan
pada masa ini adalah untuk membangun
rumah kebangsaan yang merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, social,
budaya dan kemasyarakatan.
b.
Tahun 1949 – 1959
Dimana
Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya.
c.
Tahun 1959 – 1965
Perjuangan
ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya
9.
Perjuangan Bangsa Indonesia Pasca Proklamasi
Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal
17 agustus 1945 oleh Sukarno – Hatta atas nama Bangsa Indonesia, gaung
proklamasi ini terdengar dimana-mana. Ujian pertama atas kewibawaan pemerintah
RI terhadap rakyat terjadi pada peristiwa rapat raksasa dilapangan Ikada pada
tanggal 19 September 1945.
Selanjutnya, pada tanggal yang sama yaitu tanggal 19
September 1945 pecah insiden bendera di hotel Yamato, belanda memasang bendera
Merah – Putih – Biru di puncak hotel, para pemuda berhasil merobek warna
birunya dan mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah – Putih.
Ketika Republik ini dihadapkan pada kenyataan bahwa yang
harus dihadapinya adalah pihak sekutu datang di Indonesia mrnimbulkan masalah
baru, mereka dibawah komando south East Asia Commad (SEAC) dibawah Lord Louis
Mountbattenn, pada tanggal 29 September 1945 mendaratkan pasukan Sekutu yang
merupakan bagian dari SEAC diberi nama AFNEI ( Allied Forces Netherland East Indies ) di bawah komando Sir Philip
Christison. AFNEI mempunyai tugas, yaitu :
a.
Menerima
penyerahan diri tentara Jepang
b.
Membebaskan
para tawanan perang pihak Sekutu
c.
Melucuti
senjata Jepang dan mengembalikannya ke jepang
d.
Menjamin
keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke pihak pemerintahan sipil.
Kedatangan
mereka ditentang oleh pihak Indonesia apabila mereka mempunyai niat untuk
mengembalikan kekuasaan kepada Belanda. Christisonsendiri berpendapat tanpa ada
kerjasama dengan pihak Indonesia tugas ini tidak akan berhasil.
Itulah sebabnya pada tanggal 1 Oktober 1945 berunding
dengan pemerintah Indonesiadan mengakui de fakto Republik Indonesia. Dengan
adanya pengakuan ini pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka. Akan tetapi,
ternyata pasukan Sekutu dioncengi orang – orang NICA yang dengan jelas ingin
mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di Indonesia. Pecahlah perang melawan
pasukan sekutu, sepertiterjadi di Surabaya, ambarawa, Medan, Bandung, dan
daerah lainnya.
Setelah mengalami perlawanan yang hebat dimana, panglima
inggris berkesimpulan bahwa sengketa Indonesia – Belanda tidak mungkin
diselesaikan dengan kekuatan senjata. Setelah menandatangani persetujuan
linggar jati, pada tanggal 25 Maret 1947 RI mulai mendapat perhatian
internasional, namun demikian Belanda memperlihatkan kecurangannya, sebab
tanggal 21 Juli 1947 Belanda melakukan agresi militernya dalam wilayah
kekuasaan RI. Pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan keamanan memerintahkan genjatan
senjata, yang di mulai tanggal 4 Agustus 1947. Untuk mengawasi genjatan
sejataini dibentuklah komosi konsuler yang beranggotakan 3 Negara ( KTN :
Komisi Tiga Negara ) yakni, Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.
Panglima angkatan perang RI menegaskan penjabaran
pelaksanaan pertahanan rakyat semesta sebagai berikut :
a.
Tidak akan melakukan pertahan militer.
b.
Tugas
memperlambat kemajuan dan serbuan musuh serta pengungsian total serta bumi hangus total.
c.
Tugas
untuk membentuk kantong-kantong di tiap-tiap onder distrik mempunyaipusat
dibeberapa kompleks pegunungan.
d.
Tugas
pasukan yang berasal dari daerah federal untuk menyusup ke kantong-kantong
sehingga seluruh pulau jawa akan menjadi satu medan perang gerilya yang besar.
Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari
1949. Amerika Serikat mengeluarkan resolusiyang disetujuioleh semua anggota,
yaitu :
a.
Hentikan
permusuhan.
b.
Bebaskan
presiden serta pemimpin RI.
c.
Memerintahkan
kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi Indonesia sejak tanggal 19
Desember 1948.
Amerika Serikat meminta kepada belanda supaya menghentikan
aksi militernya, dengan sanksi jika tidak bersedia. Amerika akan mencabut
bantuan ekonomi dan keuangan berdasarkan Marshall-Plan. Akhirnya Belanda
menerima kenyataan ini dan kembali kemeja perundingan. Itulah awal
berlangsungnya Konfrensi Meja Bundar yang mengantarkan pengakuan Belanda
terhadap kedaulatan Negara Republik Indonesia atas wilayah bekas Hindia Belanda
kecuali Irian Barat.
10.
Karakteristik
Perjuangan Bangsa Indonesia pada Masa RIS Sampai Dengan Awal Pelaksanaan
Demokrasi Terpimpin
Seperti dikemukakan di atas bahwa pengakuan Belanda atas
kedaulatan RI yang dicapai dalam KMB di Den haag Negeri Belanda tanggal 23
Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan di ratyifikasi oleh KNIP tanggal 6
Desember 1049. Pada tanggal 15 desember 1949 Sukarno dilantik menjadi Presiden
RIS dan tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi Perdana Menteri RIS
serta pada tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.
Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuklah Negara
Republik Indonesia Srikat yang terdiri atas 16 negara bagian. Sementara itu
pergolakan – pergolakan politik belum pula sepenuhnya dapat ditanggulangi.
Kelompok separatis dan yang ingin memisahkan diridari Negara RI bukan semakin
berkurang, perasaan tidak puas akan kebijakan pemerintahpun muncul dimama-mana
, seperti pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Aziz di Makasar,
pemberontakan RMS di Maluku, pemberontakan Ibnu hajar di Kalimantan Selatan,
pemberontakan Karto Suwiryo di Jawa Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh
dan pemberontakan PRRI dan Permesta di Sumatra Barat dan Sulawesi. Di samping
masalah di atas penyebab utama terjadi pemberontakan ialah pembentukan Angkatan
Perang RIS atau APRIS sebagai tentara RIS. Untuk lebih jelasnya peristiwa –
peristiwa tersebut diuraikan sebagai berikut :
a.
Peristiwa APRA di Bandung
Pada tanggal 23
Januari 1950 Pasukan / Gerombolan Angkatan Perang Ratu Adil melancarkan
serangan terhadap kota Bandung. Gerombolan ini dipimpin oleh Kapten Raymond
Westerling. Peristiwa ini menimbulkan banyak korban karena pasukan APRA membabi
buta. Untuk menumpas gerombolan ini maka didatangkan pasukan TNI dari Jawa
Tengah dan Jawa Timur, akhirnya
gerombolan ini dapat ditumpas, Westerling melarikan diri ke Jakarta dan
kemudian lari keBelanda.
b.
Peristiwa Andi Aziz di makasar
Tanggal 5 April
1950 di makasar terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh kesatuan bekas KNIL
di bawah pimpinan Kapten andi Aziz, yang sebelumnya menjabat ajudan Wali Negara
Bagian Timur. Beserta anak buahnya mereka menawan pejabat Panglima Tritorium
Indonesia bagian Timur yakni Letko Achmad Yunus Mokoginto beserta stafnya.
c.
Peristiwa RMS di Maluku
Pada tanggal 25
April 1950 mereka mengumumkan berdirinya RMS sebagai Negara yang terlepas dari
RIS maupun NIT. Di bawah pimpinan Dr. Soumokil bekas Jaksa Agung Negara
Indonesia Timur.
d.
Peristiwa DI/TII
Gerakan DI
mempunyai makna politik, yaitu keinginan untuk mempengaruhi orang lain untuk
mengikuti kehendaknya, sedangkan TII menggambarkan masalah kemiliteran. Jadi
DI/TII adalah gerakan suatu kelompok yang ingin mendirikan suatu Negara islam
dengan tentara sebagai inti kekuatannya. Pemberontakan ini berlatar belakang
perasaan tidak puas terhadap kebijakan pemerintah ketika itu.
e.
Pemberontakan PRRI dan PERMESTA si
Sumatra dan Sulawesi
Pemberontakan
ini murni masalah politik dalam negeri yang nyaris didukung oleh kekuatan luar
negeri. Pemberontakan ini berawal dengan pandangan daerah yang melihat
pemerintah pusat yang tidak stabil dan belum menyelsaikan atau menstabilkan
jalannya pemerintahan.
Pada tanggal 15
Januar 1958 Achmad Husain sebagai penguasa daerah Sumatra Tengah
memproklamasikan berdiriny Pemerintah
Revolusioner RI yang terlepas dari pusat dan langsung menyusun pemerintahan
baru di bawah Syafrudin Prawiranegara sebagai Perdana Menterinya.
f.
Pemilu I tahun 1955
Pemilu I tahun
1955 diselengarakan tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan
tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih wakil rakyat yang duduk di Dewan
Konstituante. Semetara di kalangan masyarakat berpendapat untuk kembali kepada
Undang-Undang Dasar 1945 makin kuat. Kegagalan Konstituante untuk menetapkan
UUD, serta perdebatan-perdebatan di dalamnya menyebabkan situasi politik dalam
negeri yang telah brgolak karena adanya pemberontakan – pemberontakan daerah
dan gangguna keamanan semakin gawat.
11.
Karakteristik
dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan dan Mengisi
Kemerdekaan
Setelah konstituante gagal menetapkan UUD 45 menjadi UUD
Republik Indonesia, presidan sukarnomenetapkan berlakunya kembali UUD 45 dengan
suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959.
Dalam surat presiden tertanggal 20 Agustus 1959 yang
ditujukan kepada DPR dinyatakan bahwa semenjak berlakunya kembali UUD 45 maka
bentuk peraturan Negara disesuaikan dengan isi UUD 45. Dengan peraturan
presiden No. 13 Tahun 1959 tanggal 31 Desember 1959 dibentuklah Front
Nasionaldengan tujuan, antara lain :
1)
Menyelesaikan
revolusi nasional Indonesia.
2)
Melaksanakan
pembangunan semesta nasional.
3)
Mengembalikan
Irian Jaya ke dalam wilayah RI.
Sejak tanggal 31 Mei 1956 Indonesia memutuskan hubungan
dengan belanda secara sepihak dan sejak tanggal 17 Agustus 1956 bangsa Indonesia membentuk propinsi Irian Barat
yang masih diduduki Belanda. Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 usaha untuk
merebut kembali Irian Barat oleh pemerintah semakin diintensifkan baik secara
diploma melalui PBB maupun melalui Non-PBB dan lebih revolusioner dengan
pembelian senjata baru Uni Soviet. Langkah berikutnya tanggal 19 Desember 1961
presiden Sukarno mencanangkan TRIKORA yang intinya menyatakan :
1)
Gagalkan
pembentukan Negara boneka Papua oleh Belanda.
2)
Kibarkan
bendera Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
3)
Bersiaplah
untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air serta
bangsa Indonesia.
Penyelesaian Irian Barat diadakan melalui perundingan di New
York yang dikenal dengan nama persetujuan New York yang isinya adalah :
1)
Tanggal
1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk menyerah terimakan Irian
Barat dari Belanda ke Indonesia.
2)
Pemerintah
sementara PBB di Irian Barat dengan menggunakan tenaga Indonesia berasal dari
Irian Barat.
3)
Pasukan
RI yang telah ada di Irian Barat berada dibawah PBB.
4)
Pasukan
perang Belanda di Irian Barat dikembalikan ke negaranya.
5)
Antara
daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas lalulintas.
6)
31
Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat disamping bendera PBB.
7)
31
Mei 1963 Irian Baratsepenuhnya milik Indonesia.
Penyelesaian terakhir masalah Irian Barat melalui pepera (
penentuan pendapat rakyat )apakah rakyat Irian Barat bergabung dengan RI atau
ingin berdiri sendiri menjadi Negara merdeka dibawah pengawasan PBB, yaitu
melalui pemungutan suara.
DAFTAR
PUSTAKA
Ali R, Moh. (1961). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia.
Jakarta : Baratha
Rangga. (2013). Pengaruh Budaya Asing Terhadap Kebudayaan Indonesia. [Online]. Tersedia: http://rangga-neverdie.blogspot.co.id/2013/01/pengaruh-budaya-asing-terhadap.html [diakses 13 Januari 2013].
Sidi Gazalba. (1983). Perubahan Sosial budaya. Jakarta :
Pustaka AlHusna.
0 komentar:
Posting Komentar